Resep Striploin Steak dengan Saus Bawang Jahe Madu

Tweet

Dulu, pada satu waktu, Blok M Plaza adalah mal andalan saya untuk shopping atau sekedar berjalan santai mencuci mata. Bahkan ketika demam olah raga sedang melanda, saya pernah menggunakan mal yang melingkar ini untuk berjalan cepat dari bawah hingga ke lantai paling atas. Mengenakan kaus, celana jogging dan sepatu yang nyaman saya mampu berjalan diantara manusia-manusia lainnya, dengan maksud hanya untuk mengolah tubuh. Mal ini termasuk favorit didaerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terutama untuk kalangan ABG. Toko-tokonya banyak menjajakan pernak-pernik khas remaja, terdapat juga Matahari department store, Cineplex 21, food court dan beberapa resto yang harganya terjangkau bagi kocek kelas menengah kebawah. 

Ketika MRT mulai melakukan proses pembangunan, sebuah stasiun besar dibuat tepat disamping mal. Blok M Plaza akan menjadi satu-satunya mal di jalur MRT yang langsung terkoneksi dengan stasiun. Proses pembangunan, jalan yang diblokir, dan kemacetan yang luar biasa membuat mal ini ditinggalkan pengunjungnya, termasuk saya. Siapa yang berminat datang ke mal yang akses kesananya saja membuat kepala pusing tujuh keliling bukan? 

Toko-toko dan restoran yang sepi peminat akhirnya menutup bisnisnya. Mal semakin tidak menarik, hingga MRT beroperasi beberapa bulan yang lalu. Penutup jalan proyek akhirnya dibuka, akses pun menjadi lancar, dan mal yang terkoneksi langsung dengan stasiun membuat pengunjung berduyun-duyun datang ke Blok M Plaza. Mal ini menjadi hidup kembali, bergairah, bahkan jauh lebih ramai dibandingkan masa baheula. Karyawan kantoran seputaran Sudirman-Thamrin begitu mudahnya pergi ke Blok M Plaza saat jam makan siang karena hanya sekian menit saja menggunakan MRT. Restoran baru bermunculan, kini bukan yang biasa-biasa saja, melainkan resto makanan yang termasuk kelas mengenah keatas. Kedai kopi Starbucks bahkan membuka bisnisnya disana. Semua tempat makan ini selalu penuh kala sore hari sepulang kantor.

Ketika MRT telah berjalan selama satu bulan, saya belum tertarik hendak singgah ke mal. Pikiran saya saat itu, kondisi mal akan sama mengenaskannya dengan dulu, hingga satu hari saya nekat menginjakkan kaki kesana. Stasiun MRT Blok M hanya berjarak satu stasiun dari rumah saya di Blok A, waktu  tempuh hanya sekitar 3 menit saja. Luar biasa cepatnya bukan? Betapa surprised-nya saya melihat perubahan drastis mal. Tempat makan begitu banyaknya, beraneka ragam dan semua meja dan kursi terisi penuh. 

Sejak itu, Blok M Plaza menjadi mal yang saya kunjungi secara rutin. Ketika suntuk melanda dan malas harus cepat  pulang ke rumah, saya akan nangkring di Blok M Plaza, terkadang menonton film atau sekedar melihat-lihat suasananya yang ramai. Nah satu resto yang sering saya kunjungi disini adalah Pepper Lunch. Restoran ini bertebaran di hampir semua mal di Jakarta, tapi sungguh, saya jarang singgah disana. Pepper Lunch di Blok M Plaza tidak terletak di food court sebagaimana di mal umumnya, melainkan memiliki resto sendiri yang nyaman dan lebih private. Hampir semua menu di Pepper Lunch tentu saja sedap, tapi striploin dan hamburg steaknya memang juara. Saus bawang jahe madunya menurut saya membuat steak dan sayuran begitu kompak menyatu sedapnya bersama seporsi nasi putih hangat.

Seperti biasa, harganya lumayan berat buat kantong saya, jadi beberapa waktu lalu saya pun mencoba versi copycat-nya. Striploin adalah sejenis sirloin steak yang disajikan dalam kondisi sudah diiris, saya menggunakan rib-eye wagyu yang dibeli di online shop beberapa bulan nan lampau dan hanya tersisa sekeping di freezer. Taugenya adalah jenis tauge Jepang atau Korea yang panjang, berbeda dengan tauge lokal yang lebih pendek. Saya terpaksa harus berburu hingga ke Ranch Market untuk mendapatkannya, bersama 1 pak baby buncis. Untungnya saya masih punya jagung manis pipilan yang dibekukan di freezer bersama kacang merah. Jadi lah striploin ala Pepper Lunch versi KW. 😄

Biasanya di Pepper Lunch, makanan disajikan dalam hot plate khusus yang tebal dan mampu mempertahankan panas dengan baik. Hot plate ini mampu mematangkan irisan daging, telur ceplok atau bahan makanan lain diatasnya. Online shop menjualnya, tapi sayang dibandrol dengan harga Rp. 300 ribu per plate membuat saya mengurungkan diri membelinya. Akhirnya saya menggunakan hot plate tipis yang kebetulan saya miliki sejak lama dan sering dipakai untuk memanggang sate dan steak. Hot plate ini saya beli di Ace Hardware kala sedang sale seharga Rp. 75 ribu saja. Tentu saja tidak sepanas hot plate versi Pepper Lunch, namun ketika dipanaskan di kompor mampu mematangkan tauge dengan baik. Untuk steak dan buncisnya telah saya masak terpisah.

Walau ini striploin Pepper Lunch versi KW namun rasanya tetap nendang dan tentu saja jauh lebih murah. Berikut resep dan prosesnya ya.

Striploin Steak dengan Saus Bawang Jahe Madu

Resep modifikasi sendiri

Untuk 2 porsi

Tertarik dengan resep steak lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:

Steak daging sapi dengan saus lada hitam, kentang tumbuk dan sayur rebus

Steak Saus Jamur dengan Tumis Bayam dan Kentang Goreng

Steak Iga dengan Saus Coklat

Bahan:

- 2 potong sirloin steak, saya pakai rib-eye wagyu

- 1/4 sendok teh garam

- 1/4 sendok teh merica hitam butiran

Saus, haluskan jadi satu dalam blender:

- 2 cm jahe, kupas, iris tipis

- 3 siung bawang putih, cincang kasar

- 150 - 200 ml air

- 1 sendok makan minyak wijen

- 2 sendok makan madu

- 3 sendok makan soy sauce, kecap asin

- 2 sendok makan air jeruk lemon / nipis

- 2 sendok makan gula pasir

- 1/2 sendok teh merica bubuk

- 1/4 sendok teh garam

- 1/2 sendok teh kaldu jamur / kaldu bubuk

- 1 sendok teh tepung maizena

Pelengkap:

- baby buncis

- jagung manis pipilan

- tauge ekor panjang

- nasi putih hangat

Cara membuat:

Membuat saus

Masukkan semua bahan saus kedalam panci, masak dengan api kecil hingga mendidih dan mengental. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya, angkat, sisihkan.

Siapkan baby buncis, potong pangkal batangnya biarkan ujungnya. Cuci bersih, tiriskan. Kukus hingga matang, angkat dan tiriskan. Sisihkan.

Siapkan steak, lumuri permukaannya dengan garam dan merica. 

Siapkan pan, panaskan. Letakkan steak di permukaan pan, dan panggang hingga matang dikedua sisinya. Karena saya pakai wagyu maka minyak keluar cukup banyak, jika daging steak yang digunakan kurang berlemak bisa menambahkan 1/2 sendok makan minyak / mentega di wajan selama proses memanggang steak. Angkat, diamkan 5 menit, iris tipis steak.

Siapkan hot plate, panaskan diatas kompor hingga benar-benar panas. Tata potongan steak, baby buncis dan tauge. Guyur dengan sausnya. Sajikan segera dengan nasi putih hangat. 

Note: jika tidak memiliki hot plate, rendam tauge dalam air panas mendidih hingga setengah matang, tiriskan dan sajikan dengan steak.