Mendaftar paspor secara online bisa dilakukan melalui website Antrian Imigrasi atau melalui aplikasi di android, saya memilih cara terakhir karena hari itu website Antrian Imigrasi susah sekali dibuka. Setelah aplikasi terinstall di handphone maka kita cukup mendaftarkan diri untuk login kemudian memilih kantor imigrasi atau kantor pelayanan publik yang diinginkan. Saat itu MPP Kuningan tidak memiliki kuota pendaftaran lagi dan saya diminta untuk mencoba lagi di hari Jumat. Setiap Jumat, kuota pendaftaran online untuk kurun waktu satu minggu dibuka mulai pukul 2 siang dan ditutup pada hari Minggu.
Mall Pelayanan Publik di Rasuna Said ini hanya menerima perpanjangan paspor, tidak untuk membuat paspor baru. Kantor pelayanan publik untuk aneka perpanjangan surat kepemilikan seperti SIM, pajak hingga sertifikat tanah ini lumayan digemari orang, mungkin karena lokasinya strategis yang dekat dengan perkantoran. Kebetulan yang satu ini dekat dengan kantor saya, dan menurut Mbak Mirah tidak terlalu banyak yang menggunakan fasilitas perpanjangan paspor disini, jadi prosesnya sangat cepat. Hari Jumat jam sebelas siang saya membuka kembali aplikasi antrian imigrasi di hape dan ternyata proses pendaftaran sudah dimulai, kuota yang disediakan hanya 100 orang.
Untuk di hari Senin sesi pagi di MPP Rasuna Said masih tersisa slot untuk 4 orang. Ketika saya memasukkan data-data, kebetulan saya mendaftaran diri sendiri dan adik saya, Dimas, yang paspornya telah expired, sistem meminta scan paspor untuk orang kedua. Berhubung tidak membawa paspornya di kantor terpaksa proses pendaftaran saya tunda. Saya baru mengulang prosesnya di jam dua belas malam dan saat itu jatah kursi untuk hari Senin dan Selasa sudah full book. Saya mendapatkan antrian di hari Rabu kemarin, sesi kedua yaitu jam 1 hingga 2 siang.
Dari sekian banyak dokumen yang saya bawa, petugas hanya meminta paspor lama asli beserta copy-nya, dan copy KTP. Akte kelahiran dan KK yang saya bawa sama sekali tidak diperlukan dan sama sekali tidak dilihat, bahkan kode barcode pendaftaran online sama sekali tidak diminta karena nama saya sudah tercantum didalam daftar yang dimiliki petugas. Petugas hanya mengajukan pertanyaan apakah saya ada rencana hendak ke luar negeri dan saya jawab mungkin akhir tahun berkunjung ke suatu negara. Setelah semua dokumen diserahkan saya diminta duduk kembali di kursi tunggu hingga nama saya dipanggil kembali untuk sesi pemotretan dan pengambilan sidik jari.
Ada satu kendala sedikit ketika adik saya, Dimas, mendapatkan giliran pendaftaran. Namanya tidak tercantum didalam list yang dimiliki petugas. Untungnya kami sudah melakukan screenshot kode dan notifikasi, jadi cukup menunjukkan kode tersebut petugas kemudian melanjutkan proses pendaftaran. Sekitar dua puluh menit kemudian nama saya dipanggil, kali ini untuk proses foto dan pengambilan sidik jari. Sekali lagi petugas menanyakan rencana saya untuk pergi keluar negeri dan jenis paspor yang hendak saya ambil, apakah jenis paspor biasa atau e-paspor. Saya memilih e-paspor, walaupun biayanya menjadi lebih mahal (650 ribu rupiah) dibandingkan paspor biasa (350 ribu rupiah) dan waktu jadinya pun juga lebih panjang (10 hari kerja), namun e-paspor memiliki keuntungan salah satunya berkunjung ke Jepang tanpa perlu pengurusan visa. Entah kapan saya akan pergi ke Jepang, tapi jika tiba-tiba ada tiket murah betapa mudahnya meluncur kesana tanpa harus sibuk mengajukan visa terlebih dahulu.
Proses pembayarannya adalah melalui transfer bank. Petugas menjelaskan proses untuk mendapatkan Kode Bayar melalui WhatsApp dengan cara mengirimkan nomor pendaftaran yang sudah ditentukan. Sialnya hari itu sistem Simponi yang mengirimkan kode pembayaran sedang down sehingga tidak bisa mengirimkan kode. Tanpa Kode Bayar maka saya tidak bisa melakukan pembayaran melalui ATM. Hal yang menyebalkannya adalah waktu jadi paspor yang 10 hari kerja tersebut dihitung sejak pembayaran dilakukan, bukan sejak pendaftaran perpanjangan diajukan. Artinya, jika si Simponi yang mengirimkan kode bayar lama down-nya, maka akan semakin mundur lah waktu jadi si paspor. Petugas menjelaskan bahwa sistem biasanya hanya down sehari saja, jadi jika sampai sore saya belum mendapatkan kode maka bisa diajukan kembali melalui WA keesokan harinya. Ternyata sistem baru bisa mengirimkan kode ketika saya coba kesekian kalinya di pukul sebelas malam. Tobat!
Overall pendapat saya mengenai perpanjangan paspor di MPP Rasuna Said sangat menyenangkan. Pelayanan petugasnya baik, profesional, antrian sama sekali tidak ramai, kondisinya juga nyaman, sangat jauh dengan kantor imigrasi yang biasanya antriannya tobat banyaknya. Untuk pendaftaran paspor online ini hal yang menyebalkan hanya satu, sistem yang mengeluarkan Kode Bayar yang down, sangat mengganggu bagi mereka yang ingin segera melakukan proses pembayaran. Seharusnya diberikan alternatif cara lainnya untuk melakukan pembayaran, bukan hanya mengandalkan Kode Bayar yang dikirimkan melalui WA.
Wokeh saya akhiri cerita pengalaman memperpanjang paspor secara online, menuju ke resep chicken fajitas kali ini. Menu ini sudah sangat sering saya eksekusi dirumah karena simple, cepat dibuat dan rasanya unik dan lezat. Fajita (dibaca fahita) adalah masakan ala Texan-Mexican American yang biasanya terbuat dari daging sapi yang di grill dan disajikan dengan taco, atau tortilla. Daging sapi untuk fajita biasanya khusus yaitu jenis 'skirt steak' yang walaupun teksturnya tidak lembut namun memiliki rasa yang lezat. Seiring perkembangannya, fajita bisa dibuat dari daging sapi bagian apapun, fillet dada atau paha ayam dan sayuran. Fajitas juga disantap bukan hanya dengan taco atau tortilla melainkan juga dengan nasi dan pasta. Saya suka membuatnya dengan menggunakan dada ayam, walau teksturnya lebih kesat dibandingkan dengan bagian paha namun kandungan lemaknya lebih rendah. Kebetulan dada ayam juga sering saya stok didalam kulkas dalam jumlah banyak. Sayuran terbaik dan umum disandingkan dengan chicken fajitas adalah paprika, saya menggunakan jenis merah dan hijau. Tanpa sayur pun tidak masalah, nanti saat akan disantap cukup disandingkan dengan salad segambreng. Umumnya makanan ini disantap dalam gulungan tortilla (sejenis roti untuk kebab), tapi bersama nasi tak kalah nampolnya.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Simple Chicken Fajitas
Resep modifikasi sendiri
Tertarik dengan masakan a la Meksiko lainnya? Silahkan klik link dibawah ini ya:
Mexican Bean Salad
Salsa Tomat Hijau
Nachos dengan Saus Keju
Siapkan mangkuk, masukkan dada ayam dan bumbu marinadenya, aduk rata. Diamkan minimal 2 jam di kulkas, atau maksimal selama semalam.
Siapkan wajan, panaskan 1/2 sendok makan minyak zaitun. Tumis bawang bombay hingga harum dan matang. Masukkan paprika, aduk dan tumis selama 1 menit. Masukkan garam dan merica, aduk rata. Tuangkan tumisan ayam, aduk rata dan masak selama 1 menit. Angkat dan sajikan chicken fajitas dengan nasi, pasta atau tortilla.
Sumber:
Wikipedia - Fajita
mba mau tanya apa perpanjang paspor di rasuna itu hanya untuk yg domisili di jkt ya? kalau sy di tangerang boleh ga ya perpanjang di situ? hehehe
BalasHapussetahu saya perpanjangan dan pembuatan paspor bisa dilakukan di kantor imigrasi atau pelayanan publik dimanapun mba, tidak tergantung sama domisili seperti pembuatan KTP ya.
HapusSiang Mbak Endang, minyak zaitun bisa diganti dengan minyak goreng biasa gak? atau dengan minyak apa saja? terima kasih.
BalasHapusbisa Mba, pakai minyak apa saja ok kok
Hapuswah mba endang.. enak nih kayaknya. bumbunya juga ngga ribet. kalau pakai dada ayam kampung, mesti 4 kali ya ? karena ukurannya kecil. yang di foto mbak, potongannya banyak soalnya.
BalasHapus-emily-
yep, mesti 4 kali Mba, karena ini dadanya jga gede
HapusAssalam.
BalasHapusMbak endang minyak zaitun sy rasanya getir,apakah nanti gak pengaruh ke rasa?
Oiya, mbak endang jaman now jangan ragu untuk komplain dgn pelayanan publik, gak ribet koq, adukan ke LAPOR SP4N, ini aplikasi KemenpanRB, diawasi KPK, Ombudsman dan staf kepresidenan. Ada juga Aduan Konten yang digarap Kementerian Kominfo kalo terganggu dengan konten negatif, sms penipuan atau spam. Jadi ayo laprkan, jangan biarkn kita dijajah bangsa sendiri.
Tati, kendari
ganti minyak goreng biasa saja Mbak Tati, gak masalah kok.
HapusWah thanks info mengenai pelayana publiknya yaa, keknya mantap. Yep memang kita kudu jangan mau dijajah bangsa sendiri!
kalau sama ayam kecap enakan mana kak?
BalasHapuswah keknya gak bs dibandingkan apple to apple ya, karena dua masakan itu cita rasanya beda mba.
HapusMba Endang sudah ga keto lagi ya? Maaf oot, Mba ��
BalasHapusantara iya dan tidak wakakkak
Hapus