Pulang kantor kemarin, didalam angkutan umum nomor 44, tiba-tiba rintik hujan turun menerpa kaca mobil. Saya yang duduk didepan, disamping Pak Supir, kontan berkomentar girang, "Wah hujan turun!" Pak Supir disebelah saya langsung menyambar, "Alhamdulillah, baru hari ini turun hujan." Sepertinya penantian akan hujan bukan hanya milik saya, tapi jutaan penduduk di Indonesia lainnya yang belum menerima hujan turut mengharapkannya. Jakarta setahu saya termasuk area yang curah hujannya tinggi, tapi tahun ini hingga minggu kedua Oktober, baru tersirami dengan curahan air dari Ilahi. Musim kemarau kali ini memang luar biasa gahar dan panjang. Hampir semua mengeluh dengan cuaca panas dan suhu yang terasa gerah.
Keluar dari angkutan, rintik hujan menerpa wajah. Berbeda dengan biasanya, saya akan kalang kabut berlari menyelamatkan diri, kini justru berjalan pelan menikmati tetesan hujan pertama ini. Hingga stasiun MRT hujan masih rintik-rintik, namun ketika telah berada didalam kereta, hujan turun dengan derasnya, suara gemuruhnya yang menerpa atap kereta terdengar cukup kencang. Ketika tiba di stasiun Blok M, mendadak terdengar pengumuman petugas, kereta tertunda karena mengalami gangguan sinyal. Seumur-umur naik MRT, saya belum pernah mengalami delay jadi kejadian ini saya anggap hal yang luar biasa. Mungkin hujan yang turun deras beperan di gangguan sinyal itu. Tidak sampai 10 menit, kereta sudah berjalan kembali.
|
Mi Shirataki |
Sampai di Blok A, hujan berhenti total seakan tak pernah tercurahkan dari langit. Saya berjalan ke rumah dengan sedikit menggerutu. Mengapa hujan hanya muncul sebentar saja? Mana cukup membasahi tanah dan pot tanaman yang banyak berserakan di halaman. Sejak musim kemarau panjang ini, tanaman kari didalam pot terkena imbasnya. Karena jarang disiram (dalam rangka menghemat air), akhirnya mati kering. Saya baru mengetahuinya kemarin. Tanaman ini dibeli sekitar 3 tahun yang lalu dipameran tanaman di Lapangan Banteng, walau daunnya jarang digunakan tapi terkadang bermanfaat juga. Saya menanamnya pertama kali saat sosok batangnya masih sebesar jari kelingking, hanya ada satu cabang. Beberapa kali mengalami pindah pot yang lebih besar, kini batangnya sudah sebesar jempol orang dewasa dan bercabang lumayan banyak. Daunnya rimbun bahkan terkadang berbunga, walau tak pernah menghasilkan buah. Ada rasa sesal dalam hati karena berarti menghilang lagi satu tanaman rempah di pekarangan namun untungnya tanaman ini tidak susah ditemukan. Di online shop banyak yang menjualnya, mungkin jika semangat berkebun saya sudah muncul kembali, bibitnya akan dikoleksi lagi.
Saya sudah berniat hendak menarik selang dan menyiram tanaman karena tanah dipot masih terasa kering ketika dipegang tapi tak lama kemudian hujan turun kembali. Alhamdulilah, kali ini hujan tercurah dengan derasnya dan dalam waktu yang cukup lama. Saya seakan bisa mendengar tanaman-tanaman dihalaman bersorak-sorai menyambutnya. Debu pasti akan tersapu dari permukaan daun-daunnya yang kusam, dan tunas baru akan bermunculan. Semoga musim penghujan benar-benar segera dimulai, walau masalah berikutnya yang akan dihadapi saat musim hujan pasti muncul apalagi jika bukan atap bocor!
Adem-adem begini enaknya makan yang hangat berkuah. Soto, sup, atau pindang asam pedas, maknyus menjadi pilihan. Saya memasak pindang iga tadi malam, tetapi resep soto daging kuah santan ini mantap juga menjadi pilihan. Menu ini sudah beberapa minggu lalu dibuat, dan karena mood menulis blog sedang karam maka hanya tersimpan di folder belaka. Tapi jika anda mengikuti Instagram Just Try & Taste @justtryandtaste maka resep ini sudah saya share disana.
Resep dan tampilannya mungkin mirip dengan soto Betawi, tapi menurut saya versi soto Betawi yang resepnya saya peroleh dari teman saya Pak Kustandi, resep bisa diklik pada link disini, terasa lebih light dan menggunakan kuah dari susu. Soto daging kuah santan ini idenya dari Ibu penjual soto dibelakang kantor, beliau menjual soto kuah bening dan santan dari daging sapi dan ayam. Sotonya segar, murah harganya dan porsinya lumayan banyak. Sayang si Ibu tobat galaknya, hingga kami semua menyebutnya dengan soto Bu Galak. Walau galak tapi pembeli tetap berjubelan dan jika terlambat sedikit datang maka tak ada kursi tersisa. Saya sendiri terpaksa membelinya kalau rasa ingin makan soto muncul dan ogah memasak sendiri. Tapi jika teringat sangarnya si Ibu, saya memilih membuatnya sendiri walu ribet. 😅
Saya menyantap soto daging ini dengan mi shirataki, kebetulan stok shitataki kering masih banyak dan ternyata mi ini sedap bersanding dalam kuah soto gurih dan bersantan. Berikut resep dan prosesnya ya.
Soto Daging Kuah Santan
Resep modifikasi sendiri
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan resep soto maknyus lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bahan:
- 500 gram daging sapi (saya pakai bagian sengkel), potong ukuran 2 x 2 cm
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan minyak
Bumbu dihaluskan:
- 4 siung bawang putih
- 5 siung bawang merah
- 1 1/2 cm jahe
- 1/4 buah pala
Bumbu lainnya:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 batang serai memarkan
- 3 cm lengkuas, dimemarkan
- 2 sendok teh ketumbar bubuk
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh jintan bubuk
- 2 buah kembang lawang /pekak
- 4 butir cengkeh
- 1 batang kayu manis (4 cm)
- 2 buah kapulaga jawa (hitam)
- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
Bahan lainnya:
- 800 - 1000 ml air panas
- 75 ml santan kental instan
- 1/2 sendok makan gula jawa sisir halus
- 2 sendok teh garam
Pelengkap:
- bihun / mi kuning rebus, saya pakai mi shirataki rebus
- 1 batang daun bawang dan daun seledri, rajang halus
- sambal rawit (20 buah cabai rawit merah rebus hingga matang, tiriskan, haluskan dan encerkan dengan 3 sendok makan air rebusan cabai)
- irisan jeruk nipis
- acar ketimun (2 batang ketimun potong dadu, aduk bersama 1/2 sendok teh garam dan 1 sendok makan gula pasir)
- tomat dipotong dadu
- bawang merah goreng
Cara membuat:
Siapkan daging, taburi dengan garam dan merica, aduk rata. Panaskan 1 sendok makan minyak di wajan, tumis daging hingga permukaannya sedikit kecoklatan. Angkat, sisihkan. Jangan cuci wajan bekas menumis daging.
Panaskan 2 sendok makan minyak diwajan bekas menumis daging. Masukkan bumbu halus, aduk dan tumis selama 1 menit. Masukkan semua bumbu lainnya, aduk dan tumis hingga daun rempah layu dan harum.
Masukkan air panas, masak hingga mendidih. Tambahkan tumisan daging, rebus hingga daging lunak. Atau masukkan ke panci presto dan masak selama 30 menit hingga daging lunak. Tambahkan santan, gula dan garam, aduk rata, masak dengan api kecil hingga santan mendidih dan matang.
Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya, angkat. Sajikan soto dengan mi rebus, taburan daun bawang seledri, bawang merah goreng, acar dan sambal.
Alhamdulillah jakarta dah hujan.disudut boyolali sini masih mendungmendung aja mbak.sy juga dah folow mbak endang di ig lho.yey..
BalasHapusTrimakasih mbak endang atas resep2nya yg maknyuzz
nur_padasan
hahaha thanks Mba Nur, ini baru hujan sekali, tapi hingga sekarang gak ada lagi huaaa
Hapushallo mba endang...
BalasHapus😍😍😍
asyik ada resep soto lagi . let's go to baking semoga ibu mertua aku suka juga dengan resep soto yg ini soalnya ibu mertua dan keluarga ku sukabanget sama resep soto dr mba endang yang judulnya soto kudus: hujan hujan kita nyoto yuk...[ resep ini jadi andalan klo di rumah ada acara..]
terima kasih mba endang....🙏😘😘😘🙏
wah iya, soto kudus itu simple dan enak yaa. Saya juga penggemar soto tingkat tinggi wakakkak
HapusHai mba endang..
BalasHapusSeneng banget update soto lagi.. saya suka makanan kuah2 mba.. soto lamongan mba endang sukses banget ud diulang2 sampe lebih dr 10x kayaknya.. jadi mau icip soto yg ini mbaa.. ikutin mba endang dr ga bs masak sm sekali, semoga barokah ya mba endang.. aamiinn.. krn banyak bantu orang2 seperti saya.. semangat update ya mbaa.. 😘
wah sama Mba Etha, saya juga suka kuah2an, keknya kalau sehari gak ada yang berkuah saya merasa ngidam kelas berat hahhahha
HapusMasya Allah mba endang hampir tiap mau masak nyontek jtt😁😁...terima kasih Tak terhingga mba endang ,,💕💕💕
BalasHapusMBA sy blm nemu resep kuah sate padang nya ,😁