Keeseokan harinya Mbak Ade datang menunjukkan sebuah foto di ponselnya. "Nih Ndang hasil masakan dari temenku," sebuah foto tumisan masakan didalam wajan terpampang disana. Penampilannya mirip-mirip tumisan ayam, warnanya putih kecoklatan. "Hanya tumisan biasa, kek bikin oseng-oseng tempe, pakai bawang dan cabai. Katanya temenku sih enak banget." Saya semakin tertarik mendengarnya, "Dimana beli jambu monyetnya? Jadi penasaran sama rasanya nih," tanya saya tak bisa menutupi nada suara yang super berminat. "Titip sama si Sapri, kasih saja duit beberapa puluh ribu. Di kampung dia di Bojong Gede katanya masih banyak yang menanam jambu monyet." Sapri adalah office boy di kantor, dia tinggal di daerah Bojong Gede, dekat Bogor dan biasanya memang sering membawa buah-buah langka dan jarang ditemukan, seperti beberapa bulan yang lalu dia membawa sekresek besar buah kecapi. Saya langsung pergi mencari Sapri untuk memesan jambu monyet.
Dulu ketika saya masih kecil, di Tanjung Pinang banyak ditemukan pohon jambu monyet. Bahkan sebatang pohonnya yang besar tumbuh dipekarangan. Buahnya tak tersentuh, kami hanya menyukai biji metenya saja yang gurih. Di Paron, dulu seingat saya juga masih banyak yang menanam tanaman ini, beberapa orang suka melalap daun mudanya bersama sambal terasi. Buahnya yang manis, sepat dan mengandung banyak air ini sering menimbulkan batuk sehingga Ibu saya melarang kami memakannya. Tapi di Jakarta, mana ada yang menjual buah jambu monyet kecuali kita menanamnya sendiri atau memiliki teman seperti Sapri yang punya akses ke pohonnya secara langsung.
Dua hari kemudian Sapri datang ke meja saya membawa sekantung besar jambu, "Sudah susah Bu carinya, musimnya sudah lewat," katanya. Saya memberinya selembar uang lima puluh ribu sebagai ganti waktu dan tenaganya memanjat pohon memetik jambu demi eksperimen saya di dapur. Sepulang kantor, saya langsung terjun ke dapur. Sebelumnya didalam MRT saya telah browsing mencari info cara memasak jambu monyet. Info utama yang diperlukan adalah bagaimana menghilangkan rasa sepat jambu. Umumnya dengan mengupas si jambu, meremasnya hingga airnya keluar atau menambahkan garam dan merebusnya atau merendamnya dalam air panas.
Saya memilih tidak mengupasnya, karena pekerjaan itu tobat menghabiskan waktu dan kulit jambu yang tipis dan licin ini memang susah dikupas. Irisan jambu kemudian diremas dengan garam. Garam membuat air didalam jambu lebih banyak keluar, menghilangkan rasa sepat dan membuat tekstur jambu menjadi lebih lemas. Jambu yang telah habis airnya ini kemudian saya cuci berkali-kali di air bersih hingga rasa sepatnya hampir menghilang ketika dicicipi. Saya tidak merebusnya atau merendamnya dalam air panas, karena tak ingin teksturnya menjadi terlalu lunak. Jambu monyet yang berserat ini memiliki tekstur seperti suwiran dada ayam, dan saya ingin teksturnya tetap kenyal.
Jambu monyet selain sedap diolah dalam masakan ternyata juga mengandung nilai gizi. Dari hasil baca-baca di net, buah palsu si jambu monyet ini mengandung magnesium, kalsium, dan antioksidan. Di India dan Brazil, jambu monyet diolah menjadi awetan seperti manisan dan selai. Beberapa negara lainnya seperti di Amerika Selatan, buah jambu monyet dipakai untuk memberikan rasa pada minuman baik yang beralkohol maupun tidak. Untuk mengurangi aroma dan rasa 'nyegrak' pada buah beberapa menyarankan dengan cara mengukus buah selama 5 menit kemudian dicuci dengan air dingin. Atau merebus buah dalam air garam selama 5 menit juga bisa mengurangi aroma dan rasanya yang merangsang.
Di Goa, buah jambu monyet dihancurkan, jusnya disaring dan difermentasikan selama beberapa hari. Jus yang telah difermentasikan ini kemudian melalui double distillation, hasilnya adalah minuman bernama feni atau fenny. Feni mengandung sekitar 40-42% alkohol. Sedangkan versi single-distilled menghasilkan minuman bernama urrac yang mengandung sekitar 15% alkohol. Di Tanzania, buah jambu monyet dikeringkan dan disimpan, selanjutnya direndam dalam air dan difermentasikan, setelah dilakukan distilasi menghasilkan minuman beralkohol tinggi bernama gongo.
Jambu monyet yang jika disentra-sentra penghasil jambu mete tidak ada harganya, seringkali dibuang dan menjadi sampah ternyata sangat sedap diolah dalam masakan. Menurut saya jika dipepes atau di kari pun rasanya akan mantap. Ketika saya share resepnya di Instagram banyak yang memberikan ide alternatif masakan lainnya seperti abon, atau dimasak dalam kuah santan sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing yang menurut saya bisa menjadi ide untuk mengolah jambu monyet berikutnya, jika musim jambu ini muncul lagi. Tadi malam, ketika pulang kantor dan perut terasa keruyukan, iseng saya meletakkan setumpuk pampis jambu monyet diatas sepotong roti panggang dan irisan keju. Sandwich keju pampis jambu monyet terasa super maknyus.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep modifikasi sendiri
Tertarik dengan resep tumisan lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Tumis Tahu Udang Pedas
Tumis Daun Pepaya Ikan Asin
Masukkan tomat, kemangi/mint dan daun bawang, aduk dan masak hingga daun rempah layu. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya. Angkat dan sajikan dengan nasi hangat.
Sumber:
Wikipedia - Cashew
Selamat malam mba endang......😍😍😍
BalasHapusaduh mba endang ini resepnya kok ya ono ono wae jambu monyet kok ya dimasak sayur trus iku rasane piye yo.....
mau nyoba tapi di pasar daerah ku kok belum pernah liat ada yang jualan jambu monyet...🙄🙄🙄
entar kapan kapan klo nemu jambu monyet pasti aku mo coba...
soale penasaran sama taste nya.....
enak Mba rasanya, swear, saya juga surprised. sayangnya agak susah cari jambu monyetnya hehhehe
HapusWaaah weekend kemaren saya eksekusi pampis tongkol mba, habis baru kemaren karena dibawa ke tpt kerja. Ntar kalo lihat jambu monyet, mau nyobain ahh. Tp resep masakah manado asli pake gula/kecap gak sih mba..
BalasHapusnggak pakai gula Mba, apalagi kecap wakaka, saya biasanya kalau masakan manado gula tetap pakai karena lidah terbiasa, kalau kecap masakan diatas tujuannya agar warnanya agak coklat mirip daging ayam saja
HapusHalo mbak Endang, soal masakan dari buah jambu monyet sangat familiar di kampung ibu saya di daerah Wonogiri Jawa Tengah, biasanya ditumis dengan cabe bawang. Jambu monyet siap masak biasanya dijual tukang sayur keliling, hanya saja musiman dan tidak tiap saat ada. Waktu saya lihat resep ini langsung excited karena gak kepikiran sama sekali si jambu ini dimasak bumbu pampis..hehehehehe. Nanti kalau pulang kampung mau coba masak pampis buah jambu monyet.
BalasHapuswah mantap banget, saya gak pernah tahu lho ini bs dimasak kalau bukan gara2 teman saya sharing hahahha
HapusAduh mbk endang mengingatkan masa kecil saya,, dulu sering bgt dimasakin ini sama ibu karna memang dulu mbah punya pohon gede bgt dan buahnya banyak,, asli ini tumis jambu monyet enak bgt,, tpi sekarang susah carinya
BalasHapussusah Mbak, ini juga saya dapat dari OB, mesti pesan2 dulu
HapusHalo mba, saya pembaca jtt udah dr 4tahun lalu tapi belum pernah komen. Jambu monyet didaerah saya di wirosari grobogan jateng masih sering ditemukan di kang sayur kalo lagi musimnya. Malahan disini jambunya udah direbus dan diperas, jadi jualnya bentuk bulat2 genggaman tangan gitu. Kalo disini umumnya sih ditumis pake ikan pindang (keranjang) mba. Lebih enak kalo menurut saya dan masyarakat sini hehe
BalasHapusWah mantap Mba Dewi, disini sayangnya susah banget. Wah pakai ikan pindang pasti gurih banget!
HapusHallo mbk endang,kalau kotaku wonogiri jambu mete,meteny terkenal sbgai oleh2 khas wonogiri,,jambunya biasa diolah menjadi masakan rempah jambu,,kalau ngk biasanya digulai,,masakan khas wonogiri,,kalau mbk endang melintas dikota kami,,kalau berkenan singahlah barang sebentar untuk mencicipi masakan kami🙏
BalasHapus