Ternyata banyak juga yang kurang mengenal daun dill, atau daun adas. Banyak juga yang mengira daun ini sejenis tanaman hias pagar yang banyak ditanam di halaman. Terlihat dari komentar yang diberikan di postingan Instagram JTT beberapa waktu yang lalu. Daun dill atau daun adas adalah daun tanaman adas (Anethum graveolens) yang menghasilkan biji adas manis yang biasanya dipakai untuk rempah bumbu atau dalam pengobatan tradisional. Tanaman ini masih satu keluarga dengan wortel, peterseli, jintan, ketumbar, dan seledri. Adas biasanya suka tumbuh didaerah pegunungan atau dataran tinggi beriklim sejuk, dan yep bukan jenis tanaman hias pagar bernama Artemisia scoparia yang bisa tumbuh disuhu panas seperti di Jakarta. Daun kedua tanaman ini memang mirip hanya saja daun adas warnanya lebih hijau, teksturnya lebih lentur, lemas, lebih panjang lembarannya dan ketika diremas akan mengeluarkan aroma seperti minyak telon. Banyak yang tidak suka dengan aroma khas ini, ketika dipakai sedikit didalam masakan atau saus memang memberikan rasa dan bau yang unik, tapi ketika dipakai didalam sayuran atau menjadi bahan utama didalam masakan maka aromanya yang overwhelming membuat banyak orang tidak menyukainya.
Daun dill atau dill weed umum menjadi rempah di negara Timur Tengah, Eropa, China dan India. Biasanya cincangan daun ini digunakan untuk membumbui nasi, saus, sup, atau daging panggang, bisa dalam bentuk masih segar atau daun yang sudah dikeringkan. Daun ini tetap meninggalkan aroma uniknya bahkan dalam kondisi sudah kering. Dill kaya akan vitamin C, antioksidan, folat, kalsium, riboflavin, mangan dan besi. Sayangnya di Indonesia daun ini jarang digunakan didalam aneka masakan, tapi di daerah Salatiga, dan daerah bersuhu dingin lainnya di Jawa, daun adas umum dimasak. Bukan hanya sebagai pengharum masakan saja, tetapi menjadi bahan utama didalam masakan. Contohnya seperti sayur bobor daun adas, urap daun adas, pecel, lalapan, dan banyak masakan lainnya. Terus terang saya belum pernah memasak daun adas diluar hanya digunakan sebagai bumbu rempah saja, tapi minggu lalu saya tertarik mencobanya ketika melihat daun ini cukup melimpah di Ranch Market. Seikat daun adas dibandrol 7000 ribu rupiah, saya membelinya sebanyak tiga ikat.
Awalnya saya berencana hendak menumisnya bersama teri dan ebi, tapi sepertinya sayur bobor lebih tepat. Saya pernah membaca komentar pembaca di IG yang menyarankan untuk memasak sayur bobor daun adas dan menyantapnya bersama bubur nasi, namanya bubur adas. Terdengar yummy, tapi saya sedang tidak berminat memasak bubur nasi, walau bubur dan lontong adalah makanan favorit. Untuk mempermudah proses saya memotong daun dengan gunting sepanjang 4-5 cm, dan agar sayur bobor tidak plain, saya menambahkan labu siam dan tahu putih.
Dulu ketika saya masih kecil, Mbah sering membuat sayur bobor bayam. Sebagaimana orang Jawa kuno lainnya, satu bumbu yang wajib ada didalam dapur Mbah adalah tempe bosok alias tempe yang sudah kedaluarsa dan mengeluarkan aroma yang sangat menyengat. Tempe bosok menemani hampir semua masakan mulai dari sambal tempe, tumisan, aneka sayur berkuah hingga botok. Saya akui, tempe semangit atau setengah busuk ini memang merangsang nafsu makan, terutama jika dihaluskan didalam sambal bawang, tapi saya tidak terlalu menggemarinya. Untuk resep sayur bobor ini saya hanya menggunakan tempe segar biasa yang ditumbuk kasar.
Ketika dalam kondisi mentah daun ini tidak terlalu beraroma tajam, kecuali ketika daun diremas dan mengeluarkan minyak atsirinya. Tapi ketika sayur telah matang (dan saya langsung menyantapnya semangkuk penuh), saya akui daun ini mengeluarkan aroma dan rasa yang cukup keras. Untungnya saya penyuka rempah dan segala macam sayuran, jadi aroma strong ini bukan masalah justru disuka. Kebanyakan orang mengasosiasikan aromanya dengan minyak telon, dan tidak ada yang suka menelan minyak telon kecuali untuk diusapkan dipermukaan perut. Jika anda bukan food adventurous, dan tidak terlalu menyukai aroma rempah yang kuat, mungkin sebaiknya tidak menggunakan daun adas terlalu banyak didalam masakan.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Sayur Bobor Daun Adas
Resep modifikasi sendiri
Untuk 6 porsi
Tertarik dengan sayur tradisional lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bahan:
- 3 ikat daun adas
- 1 potong tempe (10 x 8 cm), tumbuk hingga hancur kasar
- 1 buah labu siam, kupas, iris tipis
- 5 potong tahu putih, potong dadu
Bumbu dihaluskan:
- 5 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1/2 sendok makan ketumbar bubuk
- 1 cm kencur
Bahan dan bumbu lain:
- 4 lembar daun salam
- 2 potong lengkuas, masing-masing 3 cm
- 1 liter air
- 100 ml santan kental
- 1 1/2 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
Cara membuat:
Siapkan daun adas (dill), potong sepanjang 5 cm dengan gunting. Buang batangnya yang keras. Cuci bersih. Masukkan daun adas ke panci, isi air hingga daun terendam. Rebus hingga daun lunak dan matang. Buang air rebusannya, peras daun kuat-kuat untuk membuang sisa air rebusan, sisihkan.
Siapkan panci, masukkan 1 liter air, bumbu halus, daun salam, lengkuas dan tempe tumbuk. Rebus hingga mendidih dan bumbu harum, merebus bumbu hingga matang penting agar rasa kuah tidak getir.
Masukkan labu siam, masak hingga labu lunak. Tambahkan tahu putih, rebus hingga mendidih.
Masukkan daun adas, santan, gula, garam dan kaldu bubuk. Aduk perlahan dan masak dengan api kecil hingga mendidih, santan matang dan bahan menyerap bumbu. Jika kuah berkurang tambahkan air panas mendidih. Cicipi rasanya, sesuaikan asin manisnya. Angkat dan sajikan.
Daerah Boyolali juga banyak sepertinya. Dulu waktu kerja di daerah Solo bagian barat, sering nemu di urap. Tapi sejak tinggal di Solo bagian timur, nggak pernah nemu lagi.
BalasHapusjadi pengen bikin urap daun ini, keknya enaak
Hapussy sedang menanamnya...dan yesss artikelnya nongol dijtt,semangattt.
BalasHapusTerimakasih mbak endang....
Nur_padasan
waaah, Mbak Nur asyiknya bs nanam tanaman ini, pasti rumahnya didaerah bersuhu dingin yaa?? saya iri bangett
HapusSaya pernah menggunakan daun dill ini untuk bikin pepes tahu. Menurut saya sih enak, baunya harum dan seger gitu. Tp blm pernah nyoba dimasak sbg bahan utama.
BalasHapuskeknya buat pepes tahu atau rolade tahu enak juga nih
Hapussetiap habis melahirkan, saya sering dimasakin bobor daun adas, kata orang sih bisa melacarkan ASI..
BalasHapusbanyak yang bilang memang memperlancar asi ya.
HapusMaturnuwun.... Sedang pingin bobor adas Nemu resepnya....
BalasHapus