Hampir tiap hari saya menyantap sup, soto, bakso, hingga mie atau bihun kuah. Kebetulan sekali, kemarin saya menemukan satu warung bakso kuah dengan iga dan kwetiaw yang lekker dan murah harganya di lantai dasar mal Ambassador. Teman kantor yang pernah datang kesana yang merekomendasikannya. Penjualnya adalah seorang ibu yang masih muda, hanya sendiri melayani pembeli, namun bekerja dengan sangat cekatan dan cepat. Bahkan pesanan pembeli sekian banyak dengan aneka ragam permintaan bisa diladeni dengan tepat.
Seporsi kwetiaw kuah, berisikan 5 butir bakso, dan iga hanya sekitar 30 ribu rupiah. Porsinya banyak, kuahnya melimpah plus rajangan daun sawi dan tauge. Rasa kuahnya segar, baksonya garing dan daging iganya lembut dan empuk. Kami langsung memberikan pujian ke si ibu yang diterimanya dengan senyum sumringah. Sayangnya beliau hanya buka sampai pukul tiga sore saja. Tidak masalah, yang jelas kini saya punya warung bakso langganan dengan harga murah dan sedap, jadi ketika makan siang kehabisan gaya hendak menyantap apa, saya punya menu favorit yang gak pernah bosan disantap.
Walau siangnya sudah kenyang dengan semangkuk kwetiaw kuah, malamnya saya masih ingin makan yang berkuah-kuah. Hidung mulai meler dan kepala terasa nyut-nyutan, saya malas menegak panadol, akhirnya justru mengeluarkan ikan tengiri dan pernak-pernik membuat tom yum ikan. Berhubung tidak ada kwetiaw, saya pakai bihun jagung yang teksturnya lembut. Semua bumbu tom yum cukup dicincang, dan tidak sampai 30 menit, sepanci tom yum ready disikat. Mantap!
Kuahnya saya pakai kaldu udang. Sudah jadi kebiasaan jika memasak udang, maka kepala dan kulitnya yang baru saja dikupas saya ceburkan ke panci bersama air, rebus hingga menjadi kaldu. Rebusan kemudian saya saring, dan kaldunya disimpan di freezer. Berkali-kali ini saya lakukan hingga tak terasa saya punya banyak sekali kaldu udang dalam bungkusan plastik, bahkan kaldu ayam pun ada. Nah kalau kaldu ayam ini saya buat dari potongan kepala dan kaki ayam yang tidak saya konsumsi, atau terkadang jika ada tulang-tulang ayam dari ayam panggang, saya kumpulkan didalam freezer. Ketika sudah agak banyak baru saya rebus dan kaldunya dibekukan. Lumayan ketika membuat sup sayuran atau tom yum, rasa kuahnya lebih nendang dengan kaldu ini.
Entah tom yum merah dari tom yum paste yang pernah saya buat, bisa dicek pada pada link disini, atau tom yum bening dengan bumbu yang dirajang atau cincang seperti resep kali ini, keduanya menurut saya sama sedapnya. Hanya saja tom yum bening begini lebih mudah dibuat dan rasanya tak kalah sedap, selama ada daun ketumbar, serai, daun jeruk purut, lengkuas dan kecap ikan. Kebetulan, daun ketumbar yang sempat menghilang beberapa waktu ini sekarang muncul lagi di supermarket. Saya beli seikat dan dilengkapi dengan akarnya. Akar daun ketumbar sedap menjadi bumbu kuah tom yum, jadi saya cuci bersih dan rebus bersama kuah.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep modifikasi sendiri
Tertarik dengan resep hidangan berkuah yang mantap dimusim hujan? Silahkan klik link dibawah ini ya:
Soto Ayam Kampung Mbak Ayu
Pindang Iga
Soto Banjar
Bahan:
Aslm.wrwb mbak endang, saya suka bikin resep dr mbak endang ini.. Alhamdulillaah suami saya suka banget, jd masakan favorit skeluarga.. Terima kasih banyak mbak endang.. 🙏🙏🙏
BalasHapussip, sama2 Mbak
Hapus