Salah satu dilema karyawan kantoran adalah setiap makan siang bingung hendak menyantap apa. Walaupun kantor saya diapit dengan banyak tempat makan dan beberapa diantaranya menjadi incaran karyawan kantoran yang lokasi gedungnya cukup jauh, tetap saja saat jam menunjukkan pukul 12 siang, rekan-rekan kantor mulai bertanya satu dengan yang lain, "Makan apa ya?" Itu terjadi setiap hari, hingga tak ada lagi yang bisa memberikan jawaban. Ketika berulangkali dicoba akhirnya tidak ada lagi tempat makan yang makanannya menarik untuk dicicipi. Semua terasa membosankan.
Bagi mereka yang membawa bekal makan siang, karena sudah dibuatkan orang rumah, maka dilema ini tak pernah muncul. Apapun yang dibungkus oleh ibu, istri atau asisten di rumah, tentu saja terpaksa disikat juga. Saya sendiri biasanya membawa bekal makan sendiri, tapi ada kalanya bekal itu tak tersentuh karena bosan dengan masakan yang dimasak sendiri. Mungkin jika yang memasaknya orang lain maka rasa bosan itu bisa digebah, atau justru membuka kotak bekal terasa super excited karena harus menebak-nebak isinya terlebih dahulu.
Kalau sudah seperti itu, kadang bersyukur juga punya kemampuan memasak. At least saya bisa berkreasi dengan aneka masakan ketika membaca satu atau dua menu yang menggugah selera di internet. Nah kebetulan tahun ini saya cukup sukses menanam basil di pot. Jenis sweet Italian basil yang daunnya lebar dan aromanya khas rempah Italia. Saya beli bijinya di online shop. Sebenarnya saya membeli beberapa jenis basil, termasuk Thai basil dan jenis dwarf yang pendek dan rimbun, sayang jenis lainnya mati, yang bertahan hanyalah sweet Italian basil ini. Saya tebar benihnya di wadah bekas gelas air mineral, tumbuh cukup banyak dan rimbun. Ketika dipindahkan ke pot yang lebih besar, tanaman menjulang dan membesar dengan cepat. Dua pot basil ini saya letakkan di teras dibawah teduhnya tanaman belimbing wuluh, jadi tidak terkena sinar matahari langsung.
Dari beberapa jenis tanaman rempah maka hanya basil yang cukup berhasil saya tanam di halaman. Tanaman lainnya seperti thyme, rosemary, daun kesum, bahkan kemangi berakhir zonk. Rosemary yang terkenal mudah ditanam pun mati dengan sukses di halaman, padahal saya membeli tanaman dewasa di pameran dan online. Semua berakhir kering dan mengenaskan. Untungnya mint yang beberapa kali juga gagal ditanam kini justru berhasil tumbuh subur, ternyata menyiramnya secara teratur setiap hari dan pemangkasan adalah kuncinya. Mint sangat doyan air.
Punya daun basil segambreng, saatnya mengeksekusi masakan Italia. Daun basil segar memiliki aroma dan rasa yang lebih strong dari versi keringnya, saya suka menggunakan dalam porsi banyak dimasakan. Sebenarnya daun-daun segar ini bisa dikeringkan untuk persediaan jangka panjang kala tanaman basil di halaman tewas, tapi basil kering saat ini sangat mudah ditemukan dipasaran dan harganya pun relatif murah, jadi saya belum berminat mengeringkan daun basil sendiri. Nah saus tomat dengan basil adalah jenis saus yang sangat populer, biasanya hanya menggunakan tomat, basil, dan bawang putih saja, tanpa protein hewani sama sekali, kala dihidangkan dengan pasta rebus cukup ditambahkan taburan keju parmesan yang banyak. Untuk resep kali ini saya tambahkan seafood yang telah lama membeku di freezer. Tapi tanpa protein hewani pun mantap.
Saya menggunakan tomat segar sebagai dasar sausnya. Pilih tomat termerah yang bisa ditemukan di pasar karena semakin merah warna saus pun semakin semarak. Sayangnya tomat yang beredar di pasaran jarang yang benar-benar merah membara, umumnya hanya jingga kemerahan. Untuk saus ini semakin banyak tomat semakin baik, karena toh pada akhirnya nanti tomat akan menyusut drastis kala dimasak dan berubah menjadi saus yang hancur. Untuk pastanya bisa menggunakan jenis apapun ya, tidak harus spaghetti seperti resep kali ini.
Berikut resep dan prosesnya.
Spaghetti Seafood Saus Tomat Basil
Resep modifikasi sendiri
Bahan:
- 1 sendok makan mentega
- 200 gram udang kupas
- 200 gram cumi-cumi, kupas dan iris tipis
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan air jeruk nipis/lemon
Bahan saus:
- 7 - 8 buah tomat merah, iris menyilang ujungnya
- 2 sendok makan minyak zaitun
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok makan cabai kering cincang kasar (red pepper flakes)
- 3 sendok makan saus tomat botolan atau 1 sdm puree tomat, optional
- 1 ikat kecil daun basil segar, rajang kasar atau 2 sendok teh basil kering
Bahan lain:
- 150 gram spaghetti kering, atau jenis pasta lainnya
- 4 sendok makan keju Parmessan parut atau sesuai selera
- minyak zaitun / extra virgin olive oil
Cara membuat:
Siapkan panci masukkan air agak banyak, rebus hingga mendidih. Masukkan tomat, rebus selama 2 - 5 menit atau hingga kulit tomat tampak terkelupas. Angkat, tiriskan tomat, biarkan agak dingin. Kupas tomat, buang kulitnya, biarkan bijinya. Cincang halus tomat, sisihkan.
Siapkan panci, masukkan air agak banyak dan 1/2 sendok makan garam. Masak hingga mendidih, masukkan spaghetti. Masak hingga pasta setengah matang, tiriskan, sisihkan air rebusannya sebanyak 1 gelas.
Membuat saus:
Panaskan 1 sendok makan mentega di wajan, masukkan udang, cumi-cumi, bawang putih, merica, garam dan air jeruk nipis/lemon. Aduk dan tumis hingga matang. Angkat, sisihkan.
Panaskan 2 sendok makan minyak zaitun di wajan, masukkan bawang putih cincang, tumis hingga bawang harum dan matang. Masukkan tomat, garam, kaldu bubuk, cabai kering, dan saus tomat (jika pakai). Aduk, masak dengan api kecil hingga saus mendidih, kental dan tomat hancur. Masukkan tumisan seafood, aduk rata.
Tambahkan spaghetti, dan sekitar 150 ml air rebusan pasta. Aduk rata, masak dengan api kecil hingga spaghetti matang dan kuah terserap ke pasta. Tambahkan irisan daun basil, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya.
Angkat, letakkan di piring saji, taburi permukaannya dengan keju Parmessan parut dan kucuran minyak zaitun. Sajikan panas.
Hai mba endang,kebetulan suami alergi udang dan jarang mau makan cumi...maklum Uda banyak pantangan gara2 sakit. seandainya di ganti ikan...kira jenis ikan apa yg enak buat melengkapi resep spaghetti tomat? Trm kasih
BalasHapusHalo Mba.
BalasHapusMinal Aidin Walfaidzin ya..
terimakasih atas resepnya.
mau sharing aja ini mba..
hari ini baru aja buat spaghetti ini.. kebetulan lagi bosen ngehabisin menu lebaran wkwkwk...
di taman ada sweet basil beberapa pot yg lgi tumbuh, saya semai dari biji kemudian dipindahin ke pot. supaya tambah rindang dan bercabang banyak musti dipruning (pangkas) batang utamanya.. nah sayang banget kan kalo dibuang.. jdi mau di eksekusi aja dicampurin spaghetti..
bahan-bahan sedikit saya modifikasi karena dikulkas cuma ada stock udang dan bakso ikan. kemudian bubuk cabe yang ada cuma gochugharu (bubuk cabe korea), ya udah pake itu aja. hasilnya mantap.. warnanya jadi merah jingga mengkilap mungkin gara2 cabe korea itu. enak pokoknya..
Hai mbak, wah mantaap ya, thanks sharingnya. saya lagi perbanyak basil dengan stek, ternyata kalau cabang batang utama dipatahkan tapi gak sampai putus, semingguan akan tumbuh banyak akar. tinggal dipotong2 dan ditanam di pot, tumbuh subur. cara ini lbh oke dibandingkan dipotong batangnya dan langsung tancap
HapusMba untuk cabai keringnya BS d ganti cabai bubuk?
BalasHapusbisa Mbak
HapusUntuk basil kering BS d ganti Italian seasoning mba?
BalasHapusyep, bisa Mbak
Hapus