Lebaran tahun ini berlalu begitu saja, tidak meninggalkan kesan. Bahkan aura Lebaran tak saya rasakan selayaknya tahun lalu. Seakan anti klimaks, karena tahun lalu saya dan keluarga menghabiskan waktu berkumpul di Ancol selama 3 hari. Tahun ini kakak saya dan keluarganya tetap di Batam, hanya kami yang berada di sekitar Jakarta yang datang ke rumah Wiwin, adik saya, di daerah Mampang. Saya bahkan tidak memasak makanan apapun sama sekali. Awalnya saya berniat untuk memasak rendang, tapi di last minute saya batalkan karena adik saya berkata stok rendang sejak bulan puasa masih banyak di freezer. Akhirnya saya datang hanya membawa diri dan baju ganti. Untungnya, asisten rumah tangga Wiwin, Mbak Yati, tahun ini tidak mudik ke Cirebon, jadi Lebaran dua hari kemarin kami kenyang dengan masakan beliau. Kami menyebutnya, Yati's Kitchen. Sebagaimana tahun lalu, adik saya menyediakan soto daging, rendang, sambal goreng hati, opor ayam kampung, ketupat dan sayur godog. Plus aneka gorengan seperti bakwan, tempe mendoan dan tahu isi yang menjadi andalan Mbak Yati. Masakan Mbak Yati cocok dengan selera kami semua, dan aneka gorengannya mantap. Selama dua hari perut saya seakan meledak kekenyangan.
Mumpung masih suasana Lebaran, saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H. Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin ya.
Jujur tahun ini semangat memasak hidangan Lebaran benar-benar menghilang, padahal saya sempat membeli beberapa kilo daging sapi. Saya bermaksud membuat rendang Bangka yang saya lihat dijual di sebuah toko online. Rendang Bangka berwarna merah gonjreng, teksturnya lebih basah dibandingkan rendang Padang yang kering dan kesat. Saya bahkan sudah mencari resep yang kira-kira masuk akal, dan walau belum pernah mencicipi langsung rasanya, tapi sepertinya tidak terlalu jauh berbeda dengan rendang Padang. Tapi memasak rendang memerlukan waktu yang tidak sebentar, saat ini saya sedang tidak mood menghabiskan waktu lama di dapur. Mempersiapkan bumbu ribet yang walau hafal diluar kepala tetapi enggan hendak meraciknya. Akhirnya daging tetap mendekam di freezer hingga hari ini. Resep rendang Bangka akan tetap dieksekusi, tapi entah kapan waktunya. 😅
Menuju ke resep siomay kali ini. Di All Fresh, toko buah dan sayuran, yang kebetulan salah satu cabangnya ada di sebelah kantor, menjual siomay keriting seperti ini. Permukaannya bergerindil seakan keriting. Ada rasa ikan atau udang, dan rasanya memang gurih dan lezat. Selama ini setiap kali membuat siomay jenis seperti ini, saya susah menghasilkan bentuk bulat dengan permukaan keriting, yang terjadi adalah siomay berbentuk gepeng, atau bentuk tak beraturan lainnya, seperti siomay ala abang yang pernah saya post disini.
Sebenarnya menghasilkan bentuk keriting sama sekali tidak susah. Caranya adalah adonan digelindingkan atau digulirkan di permukaan adonan di mangkuk menggunakan sendok. Selama proses menggulirkan itu akan terbentuk tekstur bergerindil. Cukup menggunakan satu buah sendok makan saja, bukan dua buah sendok seperti saat kita hendak membuat bakso yang memang permukaannya harus mulus agar tidak pecah ketika direbus. Adonan yang telah dibentuk kemudian ditata di permukaan saringan kukusan, tidak boleh berdempetan atau bertumpukan dan dikukus hingga matang. Biasanya siomay dikukus dengan menggunakan kukusan dimsum dari bambu yang bisa ditumpukkan beberapa buah sekaligus dan dikukus dalam satu kali kesempatan.
Saya sendiri mengukusnya dalam dua tahapan, walau memerlukan waktu sedikit lebih lama dibandingkan jika adonan ditumpukan semua sekaligus, tapi hasilnya lebih cantik. Jika semua siomay telah matang, maka bisa ditata bertumpukan didalam kukusan agar tetap hangat dan warnanya tidak berubah. Biasanya siomay yang dibiarkan terbuka disuhu ruang akan berubah warna menjadi kekuningan, kering dan tidak moist.
Untuk resep dibawah saya menggunakan tepung bumbu serba guna dari Ladang Lima, tapi bisa menggunakan 100 gram tepung terigu dan 50 gram tepung tapioka sebagai penggantinya. Terus terang saya akui, tepung bumbu Ladang Lima sangat praktis, rasanya gurih dan hasil siomay tidak keras walau telah dingin. Saya bahkan sudah bereksperimen dengan tepung ini untuk membuat sempolan, otak-otak dan bakwan, hasilnya lezat. Terkadang malas juga harus mencampur beberapa jenis tepung untuk menghasilkan tekstur adonan seperti yang diinginkan, dengan tepung mocaf berbumbu ini jauh lebih praktis.
Saus siomaynya saya selalu menggunakan resep dibawah. Sudah lama resep ini saya gunakan untuk berbagai makanan mulai dari siomay, tahu tek, sate atau cilok, rasanya gurih dan sedap. Resepnya saya dapatkan dari pembaca JTT, Mbak Emy, sekian tahun nan lampau.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Siomay Keriting
Resep modifikasi sendiri
Bahan siomay:
- 350 gram fillet dada ayam
- 500 gram fillet ikan tengiri/kakap/dori/tuna atau ikan berdaging putih lainnya
- 150 gram Tepung Bumbu Serbaguna Ladang Lima (atau 100 gram tepung terigu + 50 gram tepung tapioka)
- 2 butir telur
- 5 siung bawang putih
- 5 siung bawang merah
- 1 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan minyak wijen
- 50 ml air es
- 1 batang daun bawang, rajang halus
Bahan saus kacang:
- 5 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 5 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah, tambahkan jika kurang pedas
- 3 sendok makan air asam Jawa
- 5 sendok makan kecap manis
- 50 gram gula merah/Jawa, sisir halus
- 100 gram kacang tanah, goreng hingga matang
- 500 ml santan kekentalan sedang
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
Membuat siomay:
Siapkan fillet ayam dan ikan, potong kasar. Tiriskan dengan baik agar tidak terlalu basah ketika selesai dicuci. Masukkan ayam, ikan, dan semua bumbu lainnya kecuali Tepung Bumbu Serbaguna Ladang Lima, air es dan daun bawang ke dalam mangkuk chopper atau food processor. Proses hingga menjadi adonan yang halus, smooth dan pekat. Jika mangkuk chopper kurang besar karena adonan yang banyak, bagi porsi bahan menjadi 2 bagian.
Tuangkan adonan ke mangkuk, tambahkan cincangan daun bawang dan Tepung Bumbu Serbaguna Ladang Lima, aduk hingga rata. Jika adonan terlalu pekat, keras, dan padat, tuangkan air es hingga agak lembek. Jangan menambahkan air es sekaligus, tambahkan sedikit demi sedikit sambil adonan diaduk hingga teksturnya tidak keras. Cicipi rasanya dengan mengukus sedikit adonan, sesuaikan asinnya. Tepung Bumbu Serbaguna Ladang Lima sudah mengandung garam, jadi hati-hati saat menambahkan porsi garam.
Siapkan kukusan, jangan isi air terlalu banyak agar ketika mendidih tidak luber dan merendam siomay. Olesi permukaan saringan dan tepian kukusan dengan minyak goreng. Rebus hingga air mendidih, kecilkan api. Ambil adonan sekitar 1 1/2 sendok makan, gelindingkan adonan di permukaan adonan di mangkuk hingga berbentuk bulat dan permukaannya bergerindil.
Letakkan adonan ke permukaan saringan kukusan, lakukan hingga saringan kukusan tertutup siomay. Jangan tumpuk siomay agar bentuknya tetap bulat. Tutup panci, kukus selama 20 menit. Gunakan api kecil agar air yang mendidih tidak naik mengenai siomay, kukus hingga matang.
Lakukan pada sisa adonan siomay lainnya. Jika semua siomay telah matang maka siomay bisa ditumpuk menjadi satu didalam kukusan agar tetap hangat.
Membuat saus kacang:
Siapkan panci, masukkan sekitar 200 ml air. Masukkan kemiri, cabai dan bawang putih, rebus hingga matang. Angkat dan tiriskan.
Masukkan bumbu yang direbus ke dalam gelas blender dan tuangkan semua sisa bahan saus kacang lainnya ke blender. Proses hingga smooth. Tuangkan saus ke panci, rebus dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga saus mendidih, cicipi rasanya, sesuaikan manis dan asinnya. Angkat.
Sajikan siomay dengan siraman saus kacangnya
Mba ad resep siomay ala dimsum chinese gt ga? Hehehe
BalasHapuspernah dipost diblog, hanya kurang memuasakan, kurang juicy krn gak pakai lemak ayam
HapusYg mana mba? Soalny biaar mba Endang blg ha juicy ku yakin ttep enak kalo resep mu ������
Hapusgoogling saja resep siomay jtt, atau di web ada bagian search, ketik siomay saja. nanti muncul resep2 siomay yang pernah saya post
HapusSuka banget dengan aneka jenis somay... harus coba nih... udah ngeces nih mbak Endang...
BalasHapussip, silahkan Mbak Nina
HapusSelamat lebaran yaa mba, senang sekali dengan resep2nya yang sedap dan anti gagal. Dilengkapi tips2 yg sangat membantu saya yg pemula ini. Mba endang, resep2 yg di IG spertinya lbh dulu tayang y? Semuanya resep di IG dipost jg di sini kn mba? Atau hanya bbrp saja yg di post di blog? Hehe maaf, saya takut ketinggalan, krn lbh suka baca versi blognya yg lbh kumplit dan ada cerita2 mba Endang yg seru
BalasHapusThanks Mbak Hilda, selamat lebaran dan maaf lahir batin ya. Harusnya semua di IG ada di blog dan kebalikanya, hanya blog lbh lemot updatenya wakkaka, krn harus nulis, jadi IG lebih update mbak
HapusHihihi pdhal dlu saya pernah baca, mba endang malas punya IG JTT krn gakbisa banyak nulis2, skrg lbh aktif di IG y mba 🙏
HapusMba, resep ini kalau saya mau pakai full ayam, bisa kah? Perlu ditambah labu atau kulit ayam gak sperti resep siomay ayam yg dlu?
Lalu klo mau buat ayamnya 1 kg, bahan2 lainnya dikalikan jg?
Maaf mba, saya rewel y 🙏
Blog memerlukan effort lbh lama dan banyak buat update dibandingkan IG. Karena keduanya kini kudu diupdate rutin,dan waktu semakin tidak ada buat hobi ini, blog dikorbankan hehehhe
Hapusmba, please jangan sampe blog ini dinon aktifkan juga ya seperti blogger lainnya. Aku lebih suka liat dari blog daripada Ig. Lebih mudah liat resepnya :)
Hapusselama saya masih mood nulis sih akan tetap aktif mbak hehehehe
HapusModalnya berapa mba? Jadinya berapa porsi?
BalasHapussayangnya saya gak pernah ngitung modal setiap masakan yang saya buat heehhee
HapusSelamat Idul Fitri mbak Endang. Baru baca aja udah ngiler mbak kebayang lezatnya ... ga sabar pengen eksekusi. Terima kasih buat share resep2nya yang pasti jadi punya.
BalasHapusSelamat Idul Fitri juga Mbak Lina. Sama2 ya Mbak, sukses yaa
HapusMbak, klo daging ikan diganti udang, dengan takaran yang sama juga mbak?
BalasHapussama ya Mbak
HapusYg ini ga pake labusiem ya mba?
BalasHapusyang ini saya gak pakai, kalau mau tambah juga bs
HapusHallo mba Endang, maafkan saya yang lemot nih mba.
BalasHapusTapi saya masih bingung dengan cara membentuk adonan supaya keriting.
Jadi maksudnya kita bentuk adonan dengan cara digulingkan di mangkok?
Atau kita gulingkan diatas adonan somaynya?
Makasih atas jawabannya mba Endang
💕💕
digulingkan diatas adonan siomay di mangkuk Mbak
HapusMbak, kalau jadinya full ikan, takaran ayam diganti ikan? bagus ga mbak kalau siomay nya full ikan? trims mbak
BalasHapusbisa Mbak, oke2 saja, gak masalah. saya mix ayam karena lbh murah
HapusMba endang, tepung bumbu ladang limanya yang putih apa yang kuning mba? Terima kasih mba endang...
BalasHapusputih Mbak
Hapus