Jika bicara kue tradisional yang jarang sekali saya buat karena lumayan ribet dan menghabiskan waktu, maka bingka termasuk kue favorit saya. Selain mudah dibuat juga rasanya yang manis gurih dengan tekstur lembut, super duper yummy! Saya suka jenis kue yang padat tapi lembut seperti ini. Perkenalan saya dengan bingka pertama kali ketika kuliah di Jogya. Ada satu warung makan yang menjual masakan khas Banjarmasin dan kue bingka dengan bentuk bunga ukuran selebar telapak tangan juga dipajang di meja. Biasanya berwarna hijau rasa pandan dan kuning tanpa pewarna. Sayangnya teksturnya tidak lembut dan lumer dimulut, terlalu keras, padat dan kurang gurih. Jadi saat itu saya berpendapat kue ini tidaklah begitu nyaman di mulut.
Perkenalan kedua saya dengan bingka, terjadi di Kuala Lumpur. Terdampar di KL Sentral, stasiun pusat di Kuala Lumpur yang super besar dan penuh dengan jajaran kios makanan enak. Ada satu kios yang menjual nasi lemak ready to eat karena sudah dibungkus dan tinggal grab, kios ini juga menjual kue bingka aneka rasa. Baru kali itu saya melihat varian kue bingka yang begitu banyaknya dan semua terlihat lezat. Kue tampak lembut teksturnya, dan shiny tandanya banyak mengandung mentega dan santan. Hari pertama disana, saya hanya membeli 2 potong kue yang saya bawa pulang ke hotel. Seketika menyesal mengapa hanya membeli 2 potong, karena rasanya oh so yummy!
Keesokan harinya, saya pergi lagi ke kios tersebut, kali ini semua jenis bingka saya beli masing-masing dua potong. Ada bingka pandan, ubi jalar, ubi kayu/singkong, labu kuning, pisang, gula melaka, dan mungkin jenis lainnya saya lupa. Malam itu di hotel saya puas menghabiskan sebagian bingka yang disantap lagi keesokan harinya untuk sarapan. Benar-benar pengalaman menikmati bingka yang hingga kini masih teringat. Sayang, sudah lama sekali tidak berkunjung ke KL Sentral, dan saat ini sama sekali tidak memungkinkan dengan adanya pandemi, tapi saya punya satu resep bingka yang sejak pertama kali dibuat dan hingga direcook berkali-kali tetap memuaskan hasilnya. Mulai dari labu kuning, singkong, ubi jalar hingga pisang sedap menggunakan resep yang sama. Saya suka karena teksturnya lembut, tidak terlalu manis dan santan memberikan rasa gurih khas kue tradisional yang lebih nendang dibandingkan susu cair.
Beberapa waktu lalu, ketika membeli 2 kg ikan nila di online shop, saya terpaksa harus membongkar freezer karena tidak ada space lagi disana. Freezer saya kebanyakan isinya adalah sisa eksperimen masakan, kaldu rebusan udang atau ayam, dan seringkali sayuran beku. Di sudut terdalam freezer saya menemukan sebongkah besar labu kuning beku. Labu ini dibeli berbulan nan lampau, kala itu hendak mengeksekusi bubur Manado tapi rasa malas lebih meraja. Labu telah dikukus matang, sebaiknya memang menyimpan jenis labu atau ubi atau sayuran lainnya dalam kondisi sudah matang dan tahan berbulan-bulan di freezer. Membuat bingka super duper mudah, kue ini tidak membutuhkan skill tingkat dewa. Semua bahan cukup diaduk jadi satu, dituangkan ke loyang dan dipanggang. Tapi saya suka menggunakan hand mixer karena lebih cepat, sekaligus bisa dipakai untuk menghaluskan labu dan karena adonan cukup besar porsinya maka tak cukup jika dieksekusi di blender. Tapi cara mudahnya cukup dimasukkan ke dalam blender dan proses hingga smooth saja.
Kendala utama membuat bingka, jika itu bisa dikatakan kendala adalah lamanya memanggang kue ini. Teksturnya yang encer seakan butuh waktu bertahun-tahun agar kue padat dan benar-benar matang. Tapi bingka memang sebaiknya dipanggang hingga permukaannya kecoklatan. Tekstur luarnya yang kering sementara bagian dalamnya lembut dan lembek adalah nilai jualnya. Menikmati kue ini, sepotong tak akan pernah cukup.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Bingka Labu Kuning
Resep modifikasi sendiri
Untuk 1 loyang ukuran 20x20x10 cm
Tertarik dengan resep kue bingka lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bahan:
- 750 gram labu kuning yang telah dikukus hingga lunak
- 100 gram gula palem bubuk
- 4 butir telur
- 200 ml santan kekentalan sedang / susu cair
- 2 sendok teh vanilla extract atau 1/2 sendok teh vanilli bubuk
- 100 gram mentega dicairkan
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh kayu manis bubuk (optional)
- 200 gram tepung terigu serba guna
Cara membuat:
Siapkan loyang ukuran 20x 20 x 10 cm alasi dengan kertas baking. Atau olesi margarine dan taburan tepung terigu. Sisihkan. Panaskan oven, set disuhu 180'C.
Masukkan labu kukus ke mangkuk besar, mikser hingga lembut, tambahkan gula palem dan telur, kocok hingga tercampur baik. Masukkan santan, mentega cair, vanilla extract, garam, dan kayu manis bubuk, kocok rata, matikan mixer.
Masukkan tepung terigu dalam dua tahapan, aduk dengan spatula hingga tercampur baik. Jangan over mixing.
Cara mudah masukkan semua bahan ke blender dan proses hingga smooth.
Tuangkan adonan ke loyang, ratakan permukaannya dengan spatula hingga smooth.
Masukkan ke oven dan panggang selama 60 menit atau hingga permukaan kue tampak kering kecoklatan, atau ketika lidi ditusukkan di tengah kue maka tidak ada adonan yang menempel. Kue akan mengembang tinggi kala dipanggang dan mengempis kala keluar dari dalam oven.
Biarkan uap panasnya menghilang, lepaskan dari loyang dan biarkan kue benar-benar dingin di rak kawat. Potong-potong sesuai selera, sajikan. Super sedap!
Assalamualaikum mbak Endang,
BalasHapusAda lagi resep labuuu...asyiiik... Paling suka cara ke dua, masukin semua ke blender, pencet,tuang ke loyang, panggang. Paling suka lagi mbak Endang di rumah, produktif bingiiit. Makasih ya untuk resep menggoda nan simpel
Tati - Kendari
Walaikumsalam Mbak Tati, hahaah iya, paling mudah masuk blender mbak. Kebetulan lagi mood nulis jadi update terus wakkakak. Thanks yaaa
HapusSo lovely. Definitely will try to cook it soon. Thanks for the recipe. Keep posting :)
BalasHapusSip, thanks!
HapusSudah pernah mencoba bingka durian mbak Endang, nikmaat banget.. Di Kalsel kalau lagi musim duren banyak acil-acil yang menjualnya.. Must try mbak..
BalasHapuswaduh belum, pasti enak banget, saya langsung ngiler. ntar cari durennya dulu hahahha
HapusHmm... yummy dan mudah. Wajib dicoba. Di panggang di suhu berapa mbak Endang?
BalasHapussudah ada di resep, 180'c
HapusSaya juga suka banget kue bingka. Oya mbak bisakah bingka dipanggang pakai baking pan yang langsung ditaruh di atas kompor ? Lalu pengganti gula palem apa ? Thx mbak , semoga slalu sehat ya....
BalasHapuskayanya bisa mbak, karena kue ini kan gak perlu ngembang
HapusMbak ini bisa dikukus gak ? Soalnya gak punya oven hehe
BalasHapusmungkin bs, hanya hasilnya beda, syaa blm pernah coba kukus bingka
HapusMbak Endang. Sekarang aku jarang banget baca blog justtruandtaste. Tapi sekalinya buka blog Mbak Endang langsung deh sekian halaman dibaca. Dua Minggu lalu aku baca blog Mbak Endang. Dan langsung tertarik sama resep ini. Di rumah juga banyak labu kuning. Metik sendiri. Tapi baru dieksekusi kemarin 11 Juli 2020. Masyaalloh. Enak banget mbak. Bahan dan cara bikinnya gampang banget. Aku pake cara all in. Aku blender semuanya. Aku baca-baca kolom komentar jadi pengen nyoba yang durian mbak. Kayaknya bakal super duper enak banget. Btw, makasih resepnya Mbak. Kemarin lebaran pun aku pake resep-resep kue kering Mbak Endang. Sudah terlanjur jatuh hati. Gak mau pindah ke lain hati.
BalasHapusiya, durian keknya endolita ya, sya juga pengen cuman belum sempat beli durian bekunya di tokped. udah ngiler rasanya wakakka
HapusIya Mbak Endang. Penasaran banget. Udah janji ke diri sendiri. Kalo lihat durian yang dagingnya tebel bakal beli buat bikin bingka durian. Sehat-sehat ya Mbak Endang.
Hapus