Saya tak punya mobil, tak ada kemampuan juga untuk menyetirnya. Beberapa kali kakak dan Ibu menyuruh saya untuk mengambil kursus menyetir, beberapa kali juga Ibu saya berkata, "Di keluarga ini hanya Endang yang tidak bisa menyetir mobil." Uh seakan Ibu saya bisa menyetir mobil saja, paling banter juga sepeda tanpa motor alias sepeda onthel. At least saya begini-begini masih bisa menyetir sepeda motor, bahkan dulu ketika kuliah di Jogya sempat melanglang buana hingga Bantul, Magelang, Kopeng, Kaliurang, Prambanan, dengan motor. Sejak tinggal di Jakarta, tanpa sepeda motor, ngeri hendak menunggangi motor beroda dua di belantara ibukota yang lalu lintasnya gahar, SIM saya pun akhirnya expired dan saya enggan memperpanjangnya. Padahal motor jika hanya dipakai sekeliling komplek area rumah, lumayan juga bisa mengantarkan diri kemana-mana tanpa capek kudu menunggu angkutan umum, atau merogoh kocek membayar taksi. Apalagi kondisi pandemi ini sepertinya semua orang ingin menyetir kendaraannya sendiri, enggan berdesak-desakan didalam angkutan umum. Entah itu dengan mobil, motor atau sepeda, kendaraan yang terakhir ini saya lihat fenomenanya semakin menggeliat. Semakin banyak orang kantoran mengayuh sepeda ke kantor. Sayangnya, tidak diimbangi dengan aspek keamanan yang layak.
Rata-rata pesepeda onthel ini tidak mengenakan helm, tidak dilengkapi lampu sepeda sehingga ketika malam hari susah dideteksi keberadaannya di jalanan. Sepeda motor adalah kendaraan yang sangat berisiko dan risikonya sepadan dengan sepeda onthel. Bagaimana mungkin dengan risiko tinggi seperti ini si pengendaranya tidak memikirkan keselamatan diri? Jalanan di Jakarta tidak seperti jalanan di Eropa atau negara-negara maju lainnya dimana jalur khusus sepeda disediakan dimana-mana. Jalanan di Jakarta kondisinya sangat crowded dimana kendaraan umum, pribadi, mobil, gerobak, sepeda motor yang tak terhitung jumlahnya dijalanan tumplek blek jadi satu tanpa menyisakan jalur khusus sepeda.
Para pesepeda onthel ini merasa dirinya paling small dibandingkan kendaraan lain akan menyelipkan diri di antara mobil, melaju kencang ditengah jalanan, tanpa helm, lampu atau safety gear lainnya. Hingga kini dengan semakin maraknya sepeda listrik, semakin banyak orang yang mengendarai sepeda di jalanan. Seperti biasa, di negara kita, peraturan selalu telat datangnya, menunggu bom masalah baru tiba baru kelabakan mengatur sana dan sini. Seharusnya, Kementrian Perhubungan atau Pemda atau entah insitusi apapun itu mulai mengatur mengenai ketentuan mengendarai sepeda ini sebelum jumlahnya semakin tak terkendali, tumplek blek dijalanan dan membuat masalah baru yang memusingkan, terutama mengenai aspek keselamatan pengendara, ketaatan akan rambu-rambu di jalanan, punishment dan denda.
Walau tak punya mobil, setiap bangun tidur dipagi hari, mimpi yang saya ingin wujudkan hanyalah, andai saya punya mobil maka hari itu, menit itu dan detik itu saya akan melaju didalamnya menuju ke luar kota. Tujuan jelasnya sih tak ada, tapi yang jelas betapa lepas bebasnya hidup ini jika tak punya tujuan pasti dan hanya melanglang buana ke sebuah kota atau pedesaan di antah berantah, menemukan suasana baru, lingkungan baru dan orang-orang baru. Betapa menariknya sebuah traveling jika tidak ada plan yang dibuat dimuka, karena plan membuat seakan hidup harus diisi dengan step yang kudu diikuti presisi. Mengapa tidak mengisi waktu dalam satu minggu setiap hari tanpa rencana apapun, dan membiarkan hati ini membawa kaki entah kemana? Mimpi ini benar-benar bertolak belakang dengan pekerjaan di kantor. Menyusun kebijakan dan prosedur kerja divisi atau unit adalah salah satu job desk yang harus saya lakukan, semua step dibuat sedemikian detail dan teratur agar setiap karyawan bisa mengimplemetasikannya dalam pekerjaan harian. Tapi jujur saja, walau keteraturan itu sangat penting, tetapi betapa boring-nya hidup jika segala sesuatu begitu teratur bukan? Sebenarnya saya ini hendak membahas apa ya, kenapa saya jadi lieur sendiri euy. Tobat dah!
Wokeh menuju ke resep Korean garlic cheese bread yang belakangan sedang viral ini. Saya melihatnya banyak bersliweran di You Tube, dan salah satu resep yang saya coba adalah dari channel Nino's Home. Sebenarnya, saya tidak terlalu mengikuti makanan viral atau kekinian, tapi yang satu ini memang membuat penasaran untuk dicoba. Untuk membuatnya, supaya lebih praktis bisa menggunakan roti burger siap pakai yang banyak dijual di supermarket. Jadi tinggal membuat saus keju dan saus garlic-nya saja. Sebenarnya resep aslinya untuk saus keju menggunakan cream cheese, hanya masalahnya setiap kali saya share resep dengan bahan cream cheese maka banyak yang akan bertanya mulai dari cream cheese beli dimana hingga cream cheese bisa diganti dengan bahan apa. Mengingat jenis keju lunak ini memang hanya bisa ditemukan di kota besar di supermarket besar, atau toko bahan kue, maka agak susah untuk diperoleh jika kita tinggal di pelosok pedesaan. Saya mengganti cream cheese dengan keju cheddar yang dimasak dengan susu dan beberapa bumbu menjadi saus pekat dengan tekstur melted yang tak kalah sedap menggantikan cream cheese. Saus keju ini juga punya kelebihan tidak meleleh dan meluber kemana-mana sebagaimana cream cheese atau cheese filling (keju spread), jadi tetap bertahan di dalam roti.
|
Versi original tanpa kepiting |
Karena resep ini disponsori oleh Crab Craze, produsen daging kepiting berkualitas tinggi dalam kemasan pasteurisasi (bukan frozen) maka si roti saya jejalkan daging kepiting diantara irisannya. Resep asli Korean garlic cheese bread hanya menggunakan saus keju didalam roti, dan kemudian disiram dengan saus bawangnya. Jadi skip proses menggunakan daging kepiting ini, atau bisa juga digantikan dengan suwiran ayam rebus, sosis, atau kornet. Basic makanan ini sebenarnya hanya roti bun biasa, yang diiris menjadi beberapa bagian tapi tidak sampai putus. Antar sela potongan kemudian disemprotkan saus keju. Roti dilanjutkan dengan siraman saus bawang dan dipanggang kembali hingga garing dan crispy permukaannya.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Korean Crab Cheese Garlic Bread
Resep diadaptasikan dari Channel You Tube Nino's Home - Korean Garlic Cheese Bread
Untuk 5 buah roti
- 200 gram daging kepiting small jumbo lump dari Crab Craze (bisa diganti dengan ayam rebus, kornet, atau skip saja)
Bahan roti:
- 150 ml susu cair
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh ragi instan
- 300 gram tepung terigu serba guna
- 1/4 sendok teh garam
- 1 butir telur
- 30 gram mentega
Bahan adonan keju:
- 100 gram keju cheddar parut
- 1 sendok makan gula pasir
- 100 ml susu cair
- 1 sendok makan tepung maizena
- 1/2 sendok teh cabai bubuk
- 1/4 sendok teh merica bubuk
Garlic Butter Sauce:
- 150 gram mentega, dilelehkan
- 8 siung bawang putih, cincang halus
- 50 ml susu kental manis
- 1 sendok teh Italian herbs
- 1 butir telur
Cara membuat:
Masukkan susu cair hangat, gula pasir dan ragi ke mangkuk, aduk rata hingga ragi larut. Masukkan tepung, garam, dan telur. Aduk rata. Uleni adonan hingga menjadi adonan kasar sekitar 4 menit. Tutup mangkuk, diamkan adonan selama 20 menit. Uleni kembali selama 5 menit hingga adonan lembut, halus dan tidak lengket ditangan. Tambahkan mentega, uleni hingga adonan halus, kenyal dan elastis.
Tutup mangkuk, diamkan hingga adonan mengembang 2 kali lipat. Kempiskan adonan, bagi menjadi 5 (jumbo) atau 6 bagian (normal). Bentuk masing-masing menjadi bulatan adonan. Tata di loyang, tutup kain hingga mengembang menjadi 2 x lipat.
Olesi permukaan roti dengan susu cair atau kocokan telur, masukkan oven dan panggang di oven suhu 180'C sekitar 25 - 30 menit hingga matang dan coklat permukaannya. Keluarkan roti dari oven, biarkan hingga dingin di rak.
Membuat saus keju:
Masukkan semua bahan saus ke panci, panaskan dengan api kecil sambil diaduk hingga semua bahan meleleh dan kental. Angkat, biarkan dingin, masukkan ke plastik segitiga, sisihkan.
Membuat saus garlic butter:
Tuangkan mentega leleh di mangkuk, masukkan bawang putih cincang, susu kental manis, Italian herbs dan telur, aduk rata dengan balloon whisk hingga menjadi larutan kental. Jangan mengaduk berlebihan karena semakin lama diaduk maka saus menjadi semakin pekat teksturnya.
Ambil sebuah roti, belah dengan pisau roti menjadi 8 bagian, tidak sampai putus. Semprotkan saus keju dibagian tengah dan irisannya. Jejalkan daging kepiting diatasnya. Siram dengan saus garlic hingga seluruh permukaan roti tertutup.
Tata roti di loyang dan panggang hingga garing dan matang. Keluarkan dari oven dan sajikan hangat.
Mbak Endang, roti yang saya buat kok ngga browning ya?
BalasHapusUdah 30 menit dan udah pakai api atas.
Saya pakai oven tangkring mbak
setahu saya otang mmg susah browning mbak
HapusMau ngasih tips nih mbk Klo susah browning,ketika ngoven langsung di rak paling atas aja mbk...aku tadi bikin gitu..alhamdulillah berhasil cantik browning tapi dalam nya juga lembut nggak sampai kering..itu aja sih
Hapussaya bingung, memang otang itu ada pengapian atas ya? bukannya apinya dibawah saja dr kompor ya. Tapi kalau bisa pakai cara itu sih bagus juga
Hapusbukan pengapian atas mbak endang, tapi ventilasi atasnya ditutup, jadi bagian atas jadi panas gitu hehe...
Hapustati-kendari
otang api atas itu mungkin oven yang atasnya dikasih bara arang,(soalnya dirumah juga pake itu hehehe),hasilnya perfect browning 😁 asal pintar2 atur panasnya👍
Hapusah ya, betul Mbak,dulu ibu saya waktu saya kecil pernah manggang cookies dengan cara ini hehehhe
Hapusselalu menghibur baca postingan di jtt. You are a good writer mbak...
BalasHapusthanks Mbak Lenny! ^_^
HapusAmpuun, baru kemarenan liat blog temen yg baru nyobain ini, lah sekarang malah liat resepnya, mungkin aku disuruh bikin sendiri yak, haha..
BalasHapusMakasih resepnya mbak Endang ^^
sip, monggo dicoba, moga suka yaa
HapusItalian herbs nya bisa pake oregano mba Endang?
BalasHapusbisa Mbak, atau peterseli kering
HapusBerawal dari googling resep ayam ungkep bumbu, triing..nongol resep ayam jtt. Berawal dr penasaran, akhirnya lanjut baca resep2 lainnya. Galfok aku, malah seneng banget baca preambulenya.
BalasHapusBtw mbak, utk saus keju, bolehkah skip salah satu antara bubuk cabai/merica bubuknya? Terima kasih, moga sukses sllu yaa
Thnaks yaa, senang artikelnya disuka.
Hapusbisa diskip si cabainya saja Mbak