Resep Ayam Saus Jamur Creamy

Tobat, keranjingan membaca novel online ini membuat setiap malam saya tidur diatas pukul  satu malam. Tadi malam bahkan saya baru memaksakan diri tidur setelah waktu menunjukkan pukul empat pagi. Itupun karena harus berangkat kerja hari ini, seandainya weekend akan saya jabanin hingga matahari tinggi. Hari ini saya merasakan akibatnya. Tadinya saya berniat hendak mengambil WFH saja agar bisa bangun di pukul sepuluh, tapi membayangkan cuaca akhir-akhir ini yang super gerah dan internet yang lemot di rumah memaksa diri untuk bangun, mandi  dan berangkat ke kantor. Untungnya MRT selalu sepi, kursi banyak yang kosong, sehingga tidak harus berdiri. Sepuluh menit dalam kereta plus lima menit dalam taksi menuju kantor, sebenarnya hanya membutuhkan waktu lima belas menit perjalanan dari rumah ke kantor, tapi kalau kondisi mengantuk begini rasanya malas luar biasa.

Seperti biasa, sesendok kopi bubuk dan satu sachet milo masuk ke dalam mug. Setiap pagi mata saya harus diganjal dengan kopi supaya bisa melek dan otak berfungsi normal. Saya bukan pecinta kopi, tapi perlu kafein didalamnya, karena itu kopi harus dicampur dengan susu atau minuman coklat bersusu. Biasanya satu sendok makan kopi bubuk cukup menghalau kantuk, tapi hari ini sama sekali tak berfungsi. Seharian ini saya sudah menguap ratusan kali dan rasanya ingin membaringkan diri diatas kasur dan tidur hingga pagi menjelang lagi. 

Sejak kantor saya melaksanakan work from home lagi tidak banyak karyawan yang datang ke kantor secara rutin. Kebanyakan bekerja dari rumah masing-masing. Tapi saya lebih suka di kantor, pekerjaan menjadi cepat beres, otak lebih fokus karena suasana kantor yang nyaman,. Ditambah  dua mal di kanan dan kiri kantor menjadi tempat sedap untuk cuci mata jika suasana suntuk. Selain itu, di kantor saya bisa bercanda dan ngobrol dengan beberapa rekan kantor yang masuk. Tapi kalau kondisi mengantuk begini susah juga, dari tadi yang saya bayangkan hanya kasur nyaman dengan sprei bersih yang baru diganti. Ketika jam makan siang saya mencoba tidur dimeja, tapi sejak dulu tidur dalam posisi duduk tidak pernah bisa sukses dipraktekkan. Beberapa teman saya lihat sering tidur di meja masing-masing saat jam makan siang, bahkan ada satu rekan yang tidur super nyenyak dan mengorok dengan keras membuat kita yang berada disekitarnya tertawa terbahak-bahak. 

Saya perlu kondisi yang tenang, rileks, nyaman dan gelap untuk bisa tidur. Bahkan ketika traveling kemanapun, dimana perjalanan di pesawat membutuhkan waktu berjam-jam saya tetap tidak bisa tidur selama waktu yang panjang tersebut. Ketika beberapa tahun yang lalu berangkat ke Jepang bersama kakak saya, kami masuk pesawat dari Singapura di malam hari. Kakak saya dan anaknya, Ellan, langsung tidur dengan nyenyak didalam pesawat sementara saya tetap terjaga hingga mencapai Tokyo keesokan paginya. Badan terasa panas demam seakan meriang dan kepala berat dengan perasaan melayang. Terpaksa dua cangkir kopi ditenggak. 

Tapi kecanduan membaca novel ini bukan hanya terjadi sekali, sudah berkali-kali dalam hidup ini. Dulu ketika masih berbentuk novel cetak, saya bahkan sampai pergi ke Pasar Senen membeli novel bekas. Beberapa toko buku bekas di Pasar Festival dan Blok M juga menjadi sasaran, hingga tak sadar saya memiliki ratusan novel yang kini mangkrak di rak buku di kamar. Entah akan saya apakan buku-buku ini. Dulu pedagang di Pasar Senen masih mau menerima penjualan buku bekas, tapi kini impossible sepertinya, apalagi dengan kondisi pandemi begini, orang jarang mencari buku bekas dan keluyuran di pasar. Ditambah kini dengan banyaknya website yang menyediakan buku gratisan maka membeli buku cetak seakan mubazir. Tinggal ketik saja kata kunci 'free novel reading' atau 'free ebook' atau 'free novel online' dan deretan website bermunculan. Buku sekelas Harry Potter atau The Lord of the Rings pun ada, ngapain beli buku cetaknya yang mahal bukan?  

Berulangkali saya berteriak pada diri untuk stop membaca novel karena toh tidak ada faedahnya juga, dan mulai menghasilkan novel ciptaan sendiri, tapi ketika cerita satu buku membuat penasaran maka saya kembali terhanyut dan lupa diri. Satu buku berlanjut menjadi lima, sepuluh dan akhirnya tak pernah ada habisnya karena buku-buku gratisan di internet ini jumlahnya jutaan. Buku-buku ini juga yang membuat saya malas menghabiskan waktu di dapur dan memasak. Tadi malam akhirnya saya paksakan diri menyiapkan bekal makan siang di kantor, karena rasa takut saya membeli makanan di luar semakin meningkat seiring jumlah kasus Covid yang semakin meroket. Saya punya beberapa project endorse yang sering kali dibuat tergesa-gesa dan akhirnya zonk. Minggu lalu, ada 2 buah cake gagal dan saya buang ke tempat sampah. Memang mubazir, membuang-buang makanan, tapi cake gagal yang benar-benar zonk membuat hati ini benar-benar tak  tega untuk dibawa ke kantor atau diberikan ke orang lain. Daripada akhirnya mendekam di kulkas dan ujung-ujungnya berjamur dan dibuang juga, lebih baik dibuang saat itu saja. Gubrak dah!

Menuju ke resep, menu ini simple banget dan cepat dibuat. Bahannya pun bukan jenis yang mahal karena fillet daging ayam sekarang jika dibeli di online sangat murah. Minggu lalu saya baru menemukan penjual fillet dada dan paha ayam yang super murah dan fresh. Freezer saya kini penuh dengan bahan makanan ini. Makanan seperti ini sebenarnya tidak membutuhkan modal besar, kecuali mungkin jamur yang kalau dipasar sedang luber jamur merang atau jamur kancing maka bisa digantikan dengan jenis tersebut atau skip saja jamur, masakan akan tetap lezat.  Tapi kalau sudah masuk ke resto dan diberi nama western seperti creamy chicken and mushrooms, atau chicken steak with creamy mushroom sauce and mashed potatoes, maka menu seperti ini harganya bisa menjadi berkali lipat, jadi sebaiknya dibuat sendiri saja. Saya suka menggunakan fillet ayam bagian paha, tapi dada pun juga oke. Agar tekstur fillet dada tidak terlalu kaku dan keras bisa dipukul-pukul perlahan agar seratnya agak terurai. Ayam bisa digantikan dengan daging sapi jenis sirloin atau tenderloin, jika menggunakan  daging sapi namanya menjadi steak Diane. 

Sausnya bisa ditambahkan cooking cream kalau ingin rasa dan tekstur lebih creamy dan 'berat', tapi menurut saya susu cair sudah memberikan hasil yang nendang. Ayam saus jamur ini enaknya disantap bersama mashed potato, cek resep mashed potato pada link disini, tapi dengan pasta, nasi, kentang rebus atau french fries pun mantap.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Ayam Saus Jamur

Resep modifikasi sendiri

Untuk 3 porsi

Tertarik dengan resep ayam dengan jamur lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:

Sup Ayam Kampung dan Jamur

Pan Grilled Ayam dengan Jamur Goreng

Chicken Cordon Bleu dengan Saus Jamur

Bahan:

- 400 gram fillet paha ayam, potong sesuai selera

- 1/4 sendok teh merica bubuk

- 1/2 sendok teh  garam 

- 1  sendok makan minyak untuk menggoreng ayam

Bumbu: 

- 1  sendok makan mentega

- 1 buah bawang bombay ukuran sedang, cincang kasar

- 4 siung bawang putih, cincang halus

- 1/2 sendok makan tepung terigu protein sedang

- 10 buah jamur champignon segar, iris tipis

- 200 ml kaldu/air

- 300 ml susu cair

- 1/2 sendok teh  merica bubuk

- 1 sendok teh  rosemary kering cincang (bisa digantikan dengan peterseli)

- 1 sendok teh  cabai bubuk

- 1/4 sendok teh  garam

- 1 sendok teh  gula pasir

- 1/2 sendok teh  kaldu bubuk

- 1/4 buah pala parut

Cara membuat:

Siapkan ayam, lumuri dengan merica dan garam. Panaskan minyak di wajan, pan fried ayam hingga permukaannya kecoklatan. Angkat, sisihkan.

Tambahkan 1  sendok makan mentega di wajan bekas menggoreng ayam. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan lunak. Taburkan tepung, aduk cepat dan tumis hingga tepung matang. 

Masukkan jamur, aduk dan tumis 1 menit. 

Tambahkan air/kaldu, aduk dan masak hingga mendidih. Tuangkan susu cair, merica bubuk, rosemary, cabai bubuk, garam, gula pasir, kaldu bubuk dan pala. Aduk rata. 

Masukkan ayam, aduk rata. Masak dengan api kecil hingga mendidih, kuah mengental dan semua bahan matang. Angkat dan sajikan dengan mashed potato, kentang rebus/goreng, pasta atau nasi. Yummy!