Hari ini saya masuk ke kantor. Sejak PSBB diperketat kembali saya hanya bekerja di kantor sekali dalam seminggu, sisanya bekerja dari rumah. Tapi mulai minggu ini PSBB kembali diperlonggar alias PSBB transisi, konon katanya kasus Covid di DKI mengalami penurunan. Jika biasanya restoran hanya diperbolehkan take away dan pembeli tidak diperkenankan makan di tempat maka pada saat PSBB transisi diperbolehkan hanya jumlah pengunjungnya dibatasi. Covid ini memang membuat serba susah, disatu sisi kita diminta untuk stay di rumah, seminimal mungkin meluangkan waktu di luar, tapi disisi lain imbasnya adalah pada perekonomian yang semakin berat berputar.
Minggu lalu salah satu rekan kantor membagikan sebuah foto yang menunjukkan pramusaji salah satu resto terkenal menjajakan makanan yang sudah dibungkus disebuah jembatan. Betapa terharu saya melihat si Mbak yang mengenakan seragam restoran, dalam kondisi berpanas-panasan duduk di tepian jembatan penyeberangan, disebelahnya tampak sebuah keranjang berisikan bungkusan makanan dengan merk satu resto yang cukup terkenal. Bayangkan, jembatan penyeberangan yang biasanya diisi oleh penjual emperan kini karena minimnya pembeli yang datang ke mal membuat resto-resto terkenal menyasar pembeli dengan cara seperti ini. Bisnis makanan yang membuka restoran tampaknya yang paling terpukul dengan kondisi PSBB ini.