Bagi anda yang hingga saat ini masih merasa awam berinvestasi di Pasar Modal seperti saham, reksadana, obligasi dan sejenisnya, kini dengan makin banyak dan mudahnya informasi seputar produk jasa keuangan ini tersedia, rasa awam itu seharusnya mulai menghilang. Investasi saham yang dulu dirasa mahal dan membutuhkan dana besar, kini jauh dan jauh lebih terjangkau bahkan untuk kalangan pelajar sekalipun. Kini banyak sekali perusahaan sekuritas atau stock brokerage yang bersedia membantu proses pembukaan rekening hanya dengan modal awal sebesar seratus ribu rupiah. Contohnya seperti perusahaan sekuritas tempat saya bekerja saat ini, kami menerima banyak sekali klien dari kalangan pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga yang ingin mencoba memulai berinvestasi saham dengan modal terbatas. Apalagi dengan fasilitas online trading, dimana sistem jual beli ada di tangan nasabah sendiri, dimana kita bisa pelototi langsung pergerakan harga saham secara online, melakukan proses jual dan beli saham, melihat portofolio (saham yang kita miliki) anytime, melihat untung dan rugi masing-masing jenis saham yang dimiliki, tanpa melalui sales. Artinya, kita adalah sales bagi diri sendiri. Tidak perlu repot-repot menelpon sales untuk mengetahui pergerakan harga saham atau hendak membeli dan menjualnya, karena sistem trading ada di tangan sendiri maka semua proses itu bisa dilakukan dengan lebih cepat dan mudah.
Menurut data OJK, saat ini baru sekitar 5% masyarakat Indonesia yang berinvestasi di Pasar Modal. Walau jumlah tersebut meningkat pesat selama pandemi COVID-19 ini tapi sangat jauh dibandingkan di U.S. yang mencapai 55%, Singapura 16% dan Malaysia 9%. Banyak faktor yang mempengaruhi angka kecil ini, bisa karena tidak tahu sama sekali mengenai produk Pasar Modal, atau tahu tapi pengetahuan tersebut masih kurang sehingga ada rasa khawatir jika mencobanya, atau sarana penunjang di daerah masing-masing yang memang belum memadai. Tapi di jaman digital dan online seperti sekarang proses pembukaan rekening bisa dilakukan dimanapun bahkan secara online. Selama akses internet tersedia maka kita bisa membuka rekening di perusahaan sekuritas manapun dan melakukan akses ke sistem online trading dimana saja. Saat ini ada sekitar 109 perusahaan sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek, artinya ada banyak perusahaan sekuritas yang menawarkan investasi Pasar Modal yang bisa kita kontak jika ingin memulai berinvestasi.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah jangan pernah tertarik berinvestasi di perusahaan investasi yang tidak jelas yang menawarkan misal sistem arisan, bagi hasil, atau menawarkan keuntungan pasti dalam kurun waktu tertentu tapi tak jelas model investasinya. Produk-produk investasi bodong seperti ini banyak ditawarkan di grup Facebook, atau media sosial lainnya, dan walau sudah banyak yang terjebak rugi anehnya masih banyak yang tercebur juga. Model investasi dengan janji-janji seperti ini umumnya bodong! Pilih perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek, memiliki ijin sebagai Perantara Pedagang Efek, memiliki kantor jelas, website jelas yang mecantumkan ijin usaha dan lain sebagainya. Semua informasi ini bisa digoogling dulu sebelum memutuskan menggabungkan diri. Kita harus mulai menjadi investor cerdas, kritis dan teliti, bukan investor yang mudah termakan rayuan pulau kelapa karena ingin cepat mendapatkan keuntungan besar. Biasanya yang suka memberikan janji-janji keuntungan besar adalah palsu. Terakhir saya baca di koran adalah investasi palsu kavling dengan bonus pohon kurma yang diusut kepolisian dan jumlah investornya mencapai 2000 an orang. Duh, hari gene?!
Menuju ke resep. Macaroni schotel yang lumer, lembek, meleleh-leleh dengan keju segambreng selalu menjadi favorit saya. Swear, nafsu saya hilang jika melihat schotel yang tampak kaku, keras, bak potongan dodol atau kue bingka, terlihat cantik memang karena bisa dipotong per porsi, tapi apa nikmatnya mengudap schotel seperti itu? Nah resep macaroni schotel yang satu ini selalu, menurut saya, menjadi juara dan andalan jika membuat schotel. Saya pernah post resep ini sebelumnya disini, waktu itu bagian atasnya saya taburi dengan strousel dari bread crumbs, tapi kini setiap kali membuat schotel saya tak pernah menaburi dengan strousel lagi karena saus bechamel dengan banyak keju ini lebih lezat menjadi toppingnya. Membuat schotel sebenarnya sangat mudah, hanya saya akui agak ribet prosesnya karena kita harus memasak tiga jenis bahan: merebus pasta, membuat tumisan daging, dan membuat sausnya. Biasanya saya buat porsi besar sekaligus, sisanya bisa dibekukan di freezer untuk disantap dilain waktu.
Banyak yang mengatakan membuat schotel terutama versi ini mahal bahannya. Well, menurut saya semuanya bisa diadjust sesuai dengan kondisi di dapur. Misal daging sapi yang mahal bisa diganti daging ayam cincang atau jamur. Agar isinya lebih banyak bisa menambahkan sayur seperti wortel, kacang polong, buncis, atau brokoli. Menggunakan saus bechamel juga merupakan cara memangkas jumlah keju di dalam resep, cream cheese bisa dihilangkan dari resep, keju mozarella yang lebih mahal bisa digantikan keju cheddar saja, susu cair bisa didapatkan dari susu bubuk yang dicairkan atau gunakan SKM sebagian (porsi garam disesuaikan karena SKM menyumbangkan rasa manis). Artinya, jangan terlalu pakem dengan bahan-bahan di resep ya.
Berikut resep dan prosesnya.
Resep modifikasi sendiri
Untuk 1 loyang ukuran 30x23x6 cm
Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan cek link dibawah ini:
Bahan & bumbu tumisan daging:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 buah bawang bombay, cincang halus
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 4 batang daun bawang, rajang halus
- 450 gram daging sapi cincang
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
Bahan & bumbu saus putih:
- 3 sendok makan mentega/margarine
- 3 sendok makan tepung terigu serba guna
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/4 buah pala parut
- 600 ml susu cair
- 200 gram cream cheese
- 150 gram keju cheddar parut kasar
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 1/2 sendok makan gula pasir
Bahan lainnya:
- 350 gram macaroni kering
- 6 butir telur, kocok lepas
Topping:
- 200 gram keju mozarella parut kasar
Cara membuat:
Membuat tumisan daging:
Panaskan minyak di wajan, masukkan bawang bombay dan bawang putih, tumis hingga layu dan matang. Masukkan daun bawang, tumis hingga layu. Tambahkan daging sapi cincang, tumis dan masak hingga daging berubah tidak pink. Masukkan merica bubuk dan garam, aduk rata, angkat. Biarkan hingga dingin.
Membuat saus putih:
Siapkan panci, masukkan mentega/margarine. Panaskan hingga meleleh. Menggunakan api kecil, tambahkan tepung terigu, aduk cepat dengan spatula. Aduk dan masak hingga adonan mendidih dan berwarna lebih gelap agar tepung matang dan tidak berasa mentah.
Tambahkan 200 ml susu cair, aduk cepat hingga tepung larut, masukkan sisa susu sedikit demi sedikit sambil adonan diaduk dengan spatula hingga menjadi larutan yang smooth. Masak saus hingga agak mengental.
Tambahkan cream cheese dan keju cheddar parut, aduk dan masak hingga keju meleleh dan adonan menjadi larutan yang kental. Masukkan pala, garam, gula dan kaldu bubuk. Aduk rata dan angkat.
Rebus macaroni hingga al dente, matang tetapi tidak sampai lembek dan jangan over cooking. Angkat dan tiriskan. Tidak perlu membilas macaroni dengan air dingin. Masukkan ke mangkuk besar. Sisihkan.
Tuangkan tumisan daging ke macaroni rebus, aduk rata. Masukkan 3/4 saus putih, aduk rata, cicipi rasanya, sesuaikan asin dan merica sesuai selera. Diamkan hingga adonan agak dingin, masukkan kocokan telur, aduk hingga rata.
Tuangkan adonan macaroni ke dalam loyang, ratakan permukaannya. Tuangkan sisa saus putih ke permukaan adonan, ratakan. Taburi permukaannya dengan keju mozarella parut. Panggang di oven suhu 200'C selama 30 menit atau hingga adonan terlihat mendidih dan permukaannya kecoklatan. Angkat, diamkan hingga mengeras, dan sajikan dengan saus sambal. Super yummy!!
Note: Saat masih panas, tekstur macaroni akan lembek dan basah, namun ketika telah mendingin maka teksturnya akan mengeras. Terlalu lama memanggang akan membuatnya sangat keras ketika telah dingin.
Oh pake saus putih juga ya... kalo saya biasanya lasagna yang pake saus putih. Makasih mbak... lebih maknyus nih...
BalasHapusenak pakai saus putih, melted kek lasagna
HapusTerima kasih untuk postingannya mbak Endang. Baru saja saya kepikiran untuk membuat macaroni schotel untuk Natal.
BalasHapussip, moga suka Mbak Joice.
HapusMacaroni schotel adalah salah satu makanan favorit saya, tetapi saya belum pernah membuatnya sendiri, karena kurang sreg dengan resep2 yang ada. Tapi karena ini resep dari mbak Endang, saya yakin bakal mantap hasilnya. Karena saya sudah mencoba beberapa resep dari mbak Endang diantaranya ayam panggang rosemary, chocolate cake kukus, fruit cake, pudding warna warni, semuanya maknyus. Jadi kali ini saya mau coba membuat sendiri. Terima kasih banyak sharing resepnya ya mbak. Take care, stay safe and stay healthy.
BalasHapusThanks yaa, senang resepnya disuka. Stay safe dan healthy juga Mbak, take care!
HapusMba endang, saya termasuk org yg sgt awam dg bentuk investasi ini, yg utama krn takut tertipu itu tadi wkwk. sebenarnya saya tertarik inves spt ini. Dimana info yg lbh byk bisa saya dptkan mba?
BalasHapusMba Endang, bisa sy kirim email untuk nanya2?
BalasHapus