Karena resep yang saya post di Instagram dua tahun belakangan ini lebih update dibandingkan blog, maka saya putuskan mulai hari ini beberapa resep tidak akan dimulai dengan cerita pengantar a la saya yang panjang kali lebar, tapi fokus ke resep yang disajikan. Menulis dan bercerita memang hobi saya, tetapi menulis juga memerlukan waktu, inspirasi dan mood. Artinya, terkadang menghambat resep di blog susah bertambah mengikuti larinya resep di IG. Cerita tetap akan sajikan jika memang mood menulis muncul dan ada story yang ingin diceritakan. Cara ini akan membuat konten resep di blog menjadi lebih banyak, variatif, dan membantu mereka yang hendak mencari resep tertentu tetapi tidak ingin melihatnya di platform social media lainnya.
Masakan ini sebenarnya umum dimasak dengan menggunakan ayam, biasa disebut dengan General Tso's chicken, tapi banyak juga yang menggantikannya dengan potongan tahu. General Tso adalah hidangan dari ayam atau protein lainnya yang memiliki cita rasa manis dan umum dihidangkan di restoran China. Nama masakan ini diambil dari Zuo Zongtang (Tso Tsung-t'ang), seorang negarawan dari dinasti Qing dan pemimpin militer dari Provinsi Hunan, meskipun tidak ada catatan yang menyebutkan hubungan masakan ini dengan sang pemimpin militer tersebut. Hidangan ini juga tidak ditemukan di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, maupun di Kabupaten Xiangyin, tempat Zuo dilahirkan.
Basic resep berupa saus yang terbuat dari soy sauce, vinegar, gula, tepung maizena sebagai pengental, bawang putih dan cabai kering cincang kasar. Protein hewani berupa ayam, tahu, daging sapi dilumuri dengan kocokan telur dan tepung maizena kemudian digoreng pan fried setengah matang baru kemudian diceburkan ke saus yang telah direbus hingga mendidih. Lauk ini enaknya disantap bersama nasi hangat dan rebusan sayuran seperti brokoli atau buncis.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep modifikasi sendiri
Untuk 5 porsi
Tertarik dengan resep tahu lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bahan tahu:
- 500 gram tahu putih, potong kotak kecil
- 1/2 sendok makan minyak wijen
- 1 sendok makan minyak goreng
- 1/2 sendok makan madu
- 1/2 sendok teh cabai bubuk
- 2 sendok makan kecap asin
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 4-5 sendok makan tepung maizena
Bahan saus A:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1 sendok makan minyak wijen
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 2 cm jahe, cincang halus
Bahan saus B, aduk jadi satu:
- 2 sendok teh cabai merah kering tumbuk kasar, optional
- 2 sendok teh cabai bubuk
- 1/2 butir jeruk nipis peras airnya
- 2 sendok makan saus sambal
- 2 sendok makan kecap asin
- 2 sendok makan gula palem bubuk
- 2 sendok makan tahini, bisa diganti selai kacang tanah (peanut butter)
- 1 sendok teh tepung maizena
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 100 ml air
Cara membuat:
Siapkan tahu, tata di permukaan kertas tisu. Letakkan piring datar dipermukaannya. Beri pemberat di permukaan piring agar air didalam tahu keluar dan membuat tahu lebih padat. Diamkan sekitar 20 menit. Potong tahu ukuran 2 x 2 cm, masukkan ke dalam mangkuk. Sisihkan.
Note: proses ini agar tahu lebih padat, tidak berair, dan tidak mudah hancur ketika diaduk bersama bumbu.
Aduk jadi satu: minyak wijen, minyak goreng, madu, cabai bubuk, kecap asin, merica bubuk, hingga rata. Tuangkan ke tahu, aduk hingga semua bumbu melumuri tahu hingga rata. Diamkan 10 menit.
Taburkan tepung maizena di permukaan tahu, aduk rata hingga tepung menutupi permukaan tahu.
Panaskan pan, beri 5 sendok makan minyak di permukaannya. Panaskan. Masukkan tahu satu persatu, jangan sekaligus agar tahu tidak lengket. Goreng tahu hinggga permukaannya agak kering. Angkat. Sisihkan.
Masukkan minyak wijen di pan bekas menggoreng tahu. Tumis bawang putih dan jahe hingga harum dan matang. Masukkan saus B masak dengan api kecil hingga saus mengental dan mendidih. Masukkan tahu, aduk hingga saus menutupi permukaan tahu. Cicipi rasanya, sesuaikan asin manisnya. Angkat. Jangan masak tahu terlalu lama karena akan membuat saus menjadi terlalu keras.
Sajikan dengan nasi hangat.
Tul itu mbak... Kasi byk resepi yg ok en variatif lagi dung buat kita2 di blog. Emg itu kelebihan mba endang, bisa liat situasi kita2 yg ga aktip di IG, hehehh
BalasHapusakan tetap diusahakan untuk update resep yaaa
HapusSaya jg tidak punya ig. Tapi jujur ketika saya buka blog mba endang yg saya cari adalah cerita pengantarnya yg seru. Saya suka sekali membacanya dan selalu saya tunggu2. Ceritanya terasa begitu real. Please jgn di hilangkan cerita2 pengantarnya y mba. Tetaplah bercerita tentang apapun itu... Klo masakannya saya pernah coba mie ayam yg sampai sekarang jg resep andalan, bolu coklat kukus, dan apalagi y?! Tidak banyak hehe.. Ok, tetap bercerita y mba endang... Trimakasih...
BalasHapusthanks yaa
HapusPadahal saya seneeeng banget baca cerita cerita mbak endang.. 😔
BalasHapusthanks Mbak Rini
HapusWah... bisa kangen sama cerita mbak Endang nih... gpp mbak... sekali2 cerita ya... sy suka banget cerita2 mbak Endang
BalasHapussip, thanks Mbak Nina
HapusAlasan saya bikin IG buat kepoin resep mbak Endang di IG hahaha
BalasHapusTapi alasan saya buka blog JTT adalah mengenang kalau blog ini salah satu inspirasi masak saya dari SMA mbak
Dan blog mbak salah satu mood booster saya untuk tetap melanjutkan mimpi saya di bidang kuliner karena saya ga dapat peluang buat melanjutkan mimpi saya di bidang kuliner formal :D
Mungkin akan lebih baik kalo ada resep ekslusif di IG atau Blog JTT mbak wkwkkww
Tentu saja kalau mbak ga repot 🙏🏽
Kalau repot gimana serunya mbak Endang aja biar hidup 22nya hehehe
Terimakasih ya mbak sudah meluangkan waktunya yang padat untuk memanjakan mata dan lidah kami dari resep JTT🙏🏽
Salam dari mamah, beliau dari Paron juga
Halo Mas Ferri, thanks yaaaa. Wakakakka, saya usahakan tetap bercerita dan update, semampu saya. Saya suka nulis, hanya memang kalau mood lagi ilang nulis jadi susah wakkkaka. sukses selalu dan salam buat Mamah juga yaaa
HapusBlog maupun IG mbak Endang saya intip tiap hari buat contek resep masak harian selama bertahun-tahun.
BalasHapusBaca ceritanya juga serasa kenal banget padahal tidak pernah berinteraksi. Semoga mbak Endang semangat menulis selalu:)
thanks Mbak Alni, senang cerita dan resepnya disuka yaaa
HapusWah aku malah suka banget baca cerita mbak endang apalagi jika berkaitan dgn masa lalu dan masa kecil , seruuu
BalasHapuswakaka, sip, thanks yaaa
HapusMba Endang, cerita2 pengantarmu itu kelebihanmu yg membedakan blog ini dari blog2 yg lain. Jangan dihilangkan mba, kalau urusan resep2 sih banyak berseliweran di ig dan sosmed tinggal cari dari mana saja, tapi cerita2 mba Endang itu the one and only huhuhu.....
BalasHapusThanks Mbak Herlina, senang ceritanya disuka, sukses yaaaa
HapusBaik resep dan cerita nya, nggak ada duanya di luar. Resep mbak selalu kutunggu Krn dr blog mbak endang aku mulai belajar ma
BalasHapusCooking baking, yg ga tau mana jahe, kunir kencur, merica ketumbar. semua dr nol. Semangat belajar Krn MB endang selalu memberi uraian lengkap dan fotonya juga banyak jadi bisa bayangin kek apa ntar jadinya si masakan. Aku hobi baca, disaat mood jelek larilah ke blog mbak endang, resep dapet, cerita sbg mood booster dapet.. apapun keputusan mbak aku support. Btw kl gt aku bikin Ig demi MB endang deh
Wakakakka makasih yaaa udah bela2in bikin IG demi JTT, akan tetap diusahakan untuk update dan cerita Mbak. Sukses selalu!
HapusSaya setuju dengan yg lainnya..tolong cerita pengantarnya ttp ada ya mba..karena itulah salah satu kelebihan blognya jtt..selain resepnya cerita pengantarnya tiada duanya
BalasHapusMba Endang.. saya dari kuliah dulu belajar masak dari blog ini. Betul-betul sangat berterima kasih sama mba yang sudah berbagi banyak ilmu dan cerita2nya. Saya selalu suka resep dan cerita mba Endang. IG pun saya ga aktif jadi resep apapun itu tetep blog mba ini yang jadi jujukan saya. Tetap sehat dan semangat ya mba, banyak rejeki terus, aamin
BalasHapus