Thai basil |
10 November 2021
Resep Thai Chicken Basil & Simple Living
04 November 2021
Resep Asam Padeh Ikan dengan Daun Ruku-Ruku
Daun Ruku-Ruku |
30 Oktober 2021
Resep Homemade Sawi Asin (Suan Cai)
29 Oktober 2021
Resep Jus Herbal dan Bad Influencer?
27 Oktober 2021
Resep Sup Ayam Ala Afghan
Saya suka dengan kebudayaan, apapun bentuknya. Entah itu cara hidup satu masyarakat, busana yang dikenakan, upacara keagamaan, pekerjaan sehari-hari, makanan, bentuk bangunan rumah dan gedung, atau bahasanya, apapun. Bagi saya sangat menarik memperhatikan satu gaya atau cara hidup berbeda dengan yang kita lakonin sehari-hari. Karena itu pula, jika traveling ke satu negara saya tidak terlalu bersemangat berkunjung ke kota besar yang hanya dipenuhi dengan gedung dan shopping mall. Saya ingin menyusuri pelosok desa atau kota-kota kecil yang menampilkan kehidupan sehari-hari warga asli. Mencicipi makanan asli yang dihidangkan di resto atau rumah makan tradisional, dan melihat langsung apa yang dilakukan penduduk setempat dalam mengisi waktunya. Tapi sayangnya, traveling ke pelosok seperti ini membutuhkan biaya lebih besar terutama urusan transportasi, dan juga membutuhkan waktu lebih lama yang umumnya tidak dimiliki. Jadi memang lebih mudah hanya berkunjung ke kota besarnya saja.
26 Oktober 2021
Grow Your Own Food (Intermezo)
My garden |
Tinggal di negara yang tidak mengenal musim dingin membuat kita bisa menanam sepanjang tahun. Sinar matahari dan air melimpah, suhu selalu cocok buat aneka tanaman, tantangan bercocok tanam tidak seberat mereka yang hidup di negara empat musim. Mungkin itu yang menyebabkan bertanam sayur dan buah sendiri di pekarangan bukan lah hal yang menjadi minat banyak penduduk. Apalagi dengan harga sayuran dan bahan pokok yang relatif terjangkau dibandingkan dengan negara empat musim, berkebun di pekarangan sepertinya bukanlah pilihan banyak warga di Indonesia. Hanya para petani dan keluarga petani dan sanak saudara petani dan mereka yang berjiwa petani yang melakukan hal tersebut, bukan warga umumnya.
Banyak yang beralasan mereka enggan berkebun karena tidak memiliki cukup lahan, atau pekarangan sempit, atau jika ada pun tidak mendapatkan cukup sinar matahari. Memang jika tinggal di kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, faktor ketersediaan lahan menjadi problem utama. Tapi saya perhatikan, mereka yang tinggal di pedesaan atau kota kecil dengan pekarangan yang cukup pun enggan bercocok tanam sayuran, atau yang tinggal di Jakarta pun dengan halaman seluas rumah tipe 100 meter persegi hanya dipenuhi dengan rumput hijau. Jadi sebenarnya keinginan untuk menghasilkan bahan makanan sendiri dari lahan yang dimiliki memang tidak ada.
Panen kale. Sawi samhong. Kale keriting dan kale dwarf |
22 Oktober 2021
Homemade Corned Beef
07 Juli 2021
Resep Hot & Sour Soup
25 Juni 2021
Resep Kembang Tahu Kuah Jahe
23 Juni 2021
Resep Sup Malatang (Mala Soup)
04 Juni 2021
Resep Homemade Ikan Asap dan Mangut Lele Asap
29 Mei 2021
Resep Soto Bandung & Ketika Covid Melanda di Kantor
Akhirnya Covid benar-benar nyata hadir dalam lingkungan sekitar saya, kali ini adalah lingkungan kantor. Tidak main-main, delapan orang karyawan langsung terpapar bersamaan dalam waktu satu minggu saja, jeda masing-masing orang hanya hitungan hari. Setelah satu tahun kami melalui badai pandemi ini dengan aman damai, sepertinya kewaspadaan karyawan menjadi berkurang. Banyak yang sering ngobrol berdekatan, makan bersama dalam jarak dekat, membuka masker di lingkungan kantor dengan alasan merasa sesak nafas jika harus mengenakan masker seharian, hingga 'ngerokok' bareng di area parkiran. Sebenarnya sejak seminggu terakhir satu rekan sales sudah mengalami flu pilek batuk, tetapi tidak demam. Karena tidak demam ini lah maka yang bersangkutan merasa hanya menderita flu ringan biasa dan bukan Covid. Kami pun tak ada yang merasa curiga dan tidak meminta dia untuk tes, bahkan Satgas Covid di kantor tidak bereaksi apa-apa.
Satu minggu itu virus mulai berkeliaran di dalam ruangan, saat weekend satu rekan sales lainnya yang seruangan mengirimkan pesan di WA grup mengatakan dirinya positif Covid ketika di tes swab antigen dan menunggu tes lanjutan PCR. Semua sales yang berada di dalam ruangan yang sama langsung bereaksi heboh, saat itu juga semua melakukan tes antigen untuk mendapatkan hasil yang cepat. Hari itu empat orang dinyatakan positif yang dilanjutkan dengan tes PCR, sisanya hasil negatif tapi kemudian bertumbangan satu persatu. Akhirnya, dari sepuluh orang sales yang berada di dalam ruangan trading tersebut, tujuh orang positif, sementara tiga lainnya sehat dibuktikan dengan tes PCR. Itu adalah kejadian pahit yang lumayan mencekam di kantor dan membuat kami benar-benar ketakutan.