Resep Spicy Wonton Soup

Happy New Year 2022! Terlambat? Ah, masih di bulan Januari kan ya, jadi suasananya masih tahun baru. Tahun ini harapan saya hanyalah diberikan kesehatan, tak ingin muluk-muluk menargetkan diri dengan goal ini dan itu. Terlalu banyak harapan akan jadi beban, jadi kita lalui saja selangkah demi selangkah bersama hari. Malam tahun baru lalu area kompleks perumahan saya super heboh, kembang api yang diledakkan lebih dahsyat dari tahun-tahun sebelumnya. Lebih lama dan juga lebih bersaing antar kompleks. Suara jeritan dan teriakan orang-orang disepanjang jalan kompleks juga lebih kencang dan riuh. Saya justru melalui hari itu  dengan  membereskan rumah, sibuk dengan sapu, kain lap dan alat pel sejak pagi hari. Rumah super kotor karena jarang dibersihkan, apalagi sejak renovasi atap rumah di area belakang dua bulan lalu, lantai makin kumuh dari kondisi yang memang sudah kumuh. Badan ini terasa remuk redam, dan kaki pegal linu karena menunda membersihkan rumah berarti menimbun pekerjaan itu di satu hari. Jadi saat pukul dua belas malam tiba saya terkapar di kasur menikmati sejuknya AC dan segarnya wangi sprei yang baru diganti. 

Selain tahun baru, Januari identik dengan hujan dan hujan. Cuaca mendung, kelabu, sejuk, dan so gloomy. Saat-saat seperti ini maka perut ini hanya ingin diisi dengan hidangan berkuah hangat yang gurih. Actually, sebegitu sukanya saya dengan hidangan berkuah maka tak terhitung banyaknya varian jenis sup yang saya  hadirkan di JTT. Saya suka hidangan berkuah yang encer, bening, tapi gurih akan rasa kaldu yang nendang. Jika saja freezer di rumah punya kapasitas unlimited maka ingin rasanya saya jejalkan dengan kaldu homemade yang suka saya buat menggunakan slow cooker. Membuat kaldu dengan rasa nendang sama sekali tidak susah, dan akan semakin mudah jika menggunakan slow cooker. Saya suka kumpulkan aneka tulang belulang ayam dan sapi bahkan tulang ayam goreng dan ayam panggang yang saya preteli dagingnya (bukan digerogoti), di freezer. Ketika sudah terkumpul banyak saya masukkan semua ke dalam slow cooker, tambahkan sebutir bawang bombay, beberapa siung bawang putih, seikat daun bawang dan masak semalaman. Bahkan seringkali saya panen kaldu rebusan pertama, kemudian saya tambahkan air dan masak lagi berkali-kali, terkadang hingga tulangnya pun hancur.  Tapi kaldu tulang kaya kalsium dan rasanya gurih jadi bagus buat kuah aneka sup. Bahkan karena kegiatan ini, sebuah slow cooker akhirnya tewas karena selalu on dan kini saya pakai slow cooker kedua. 

Menuju ke wonton soup alias pangsit kuah ini. Ada satu resto di food court Mal Ambassador yang menjual masakan ini. Seporsi pangsit kuah hanya lima belas ribu rupiah berisi 10 buah pangsit isi ayam, rajangan sayuran, tauge dan kuah kaldu yang super lekker. Kuahnya bahkan selalu diberi luber, dan saya tambahkan rajangan sawi samhong atau jamur yang dibeli di supermarket di sebelah kantor. Sayang sejak PPKM darurat si koko yang menjual aneka masakan Chinese ini tidak berjualan lagi bahkan hingga kini. Tapi karena kepinginnya saya menyantap pangsit kuah, akhirnya saya buat sendiri di rumah. Sebenarnya ini kali kedua saya mencoba membuatnya, trial pertama kulit pangsitnya terlalu tebal dan lengket satu sama lain. Hasilnya dedel duwel gak keruan, yang tidak berani saya foto dan tampilkan. Kali kedua ini saya gerilya dulu kemana-mana mencari kulit pangsit rebus yang tipis tapi liat dan tidak lengket. Saya menemukan sebuah merk di Lotte Mart, sayang tidak jelas nama cetakannya. Satu pack isi 30 lembar, pas untuk 1 resep di bawah. Kulitnya tipis, liat, lentur sehingga mudah dilipat dan tekuk, serta tidak menempel satu sama lain. Hasil pangsit kuahnya jadi mirip dengan yang dijual si koko. 

Kuahnya saya bikin versi pedas dengan tambahan cincangan cabai kering. Kebetulan saya baru saja membaca 100 hidangan berkuah favorit dunia versi CNN dan ternyata spicy wonton soup ini masuk ke dalam list-nya. Sayurnya saya pakai sisa-sisa sayuran di halaman yang masih bertahan yaitu sawi samhong. Beh sepanci pangsit kuah ini saya sikat sendiri selama 2 hari, dan saya merasa puas,  tidak lagi terbayang-bayang dengan pangsit kuah di food court mal. 

Cus ke resepnya ya.

Spicy Wonton Soup

Resep modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Bahan isi:
- 250 gram ayam cincang
- 100 gram jamur kuping rajang halus
- 1 batang daun bawang rajang halus
- 1 batang seledri rajang halus
- 3 siung bawang putih cincang halus
- 1 sendok makan kecap asin
- 1 sendok makan minyak wijen
- 1/2 sendok teh garam
- 1  sendok teh gula pasir
- 1/2  sendok teh merica bubuk

Bahan kuah:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1 sendok makan minyak wijen
- 3 siung bawang putih cincang halus
- 1 sendok makan cabai kering cincang kasar
- 1500 ml kaldu ayam
- 2  sendok teh garam
- 1  sendok teh kaldu jamur
- 1/2  sendok teh merica bubuk

Bahan lain:
- 1 pak kulit wonton/pangsit isi 30 lembar
- sayuran hijau (caisim, pakchoi, sawi putih)
- 1 batang daun bawang rajang halus
- 2 batang seledri rajang halus

Cara membuat isi:

Masukkan semua bahan ke mangkuk, aduk rata. Cicipi rasanya dengan merebus/menggoreng secuil adonan.

Ambil selembar kulit pangsit rebus, letakkan 1/2 sendok makan adonan isi. Oles air salah satu sisi kulit, tekuk diagonal hingga berbentuk segitiga.

Tekan rapat antar kulit, tekuk ujungnya ke bawah dan rekatkan dengan air ujungnya. Tata di loyang beralaskan silpat/plastic wrap agar tidak lengket. Lakukan hingga semua kulit dan adonan isi habis.

Membuat kuah:

Panaskan minyak dan minyak wijen di panci, tumis bawang putih hingga harum dan keemasan. Masukkan cabai cincang, tumis sekejap saja. Tuangkan kaldu ayam, garam, kaldu jamur dan merica.

Masak hingga kuah mendidih. Masukkan pangsit, aduk perlahan dan rebus hingga pangsit mengapung dan matang.

Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya. Angkat.

Rebus sayuran hijau sekejap, tata di mangkuk dan siram dengan pangsit dan kuah panas. Tabur daun bawang, seledri, sajikan panas.