Beda kepala, beda kepribadian, beda sifat, beda tampilan, beda kemauan, beda mimpi dan beda nasib, walau memiliki ayah dan ibu yang sama. Satu hal yang membuat keluarga saya kompak hanyalah soal makan. Kami semua suka makan! Happy jika berbicara tentang makanan! Super happy jika makan bersama-sama di luar! Jadi ketika kakak saya, Mbak Wulan, datang bersama keluarganya ke Jakarta beberapa waktu yang lalu dan bertepatan dengan ulang tahunnya, kami pun menagih traktiran. Venue ditentukan, kali ini di restoran Mandala di jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, sekarang bernama Sinar Mandala dan pindah ke lokasi tak jauh dari posisi semula. Restoran ini sudah sangat lama berbisnis dan tetap eksis hingga saat ini. Spesialisasi mereka adalah masakan Chinese, lebih tepatnya masakan Chinese dengan porsi jumbo dan rasa yang gak kaleng-kaleng. Semua menu di resto ini sedap!
Saya cukup sering makan disini bersama teman kantor, tapi karena banyak anggota keluarga yang belum pernah mencicipinya, maka resto ini tampaknya pilihan tepat karena porsi makanannya yang besar. Menu andalan disini adalah mi goreng ulang tahun, gurame asam manis, nasi goreng, aneka masakan ayam dengan saus khas Chinese yang lezat, tentu saja masih banyak menu enak lainnya, tetapi favorit saya adalah sup seafood. Kuah sup bening gurih dengan taste light ini dipenuhi dengan potongan ikan, udang, bakso ikan dan oyong. Rasanya unik dan berbeda dari sup seafood umumnya.
Kami reservasi tempat pada pukul 7 malam, dan memang harus reservasi terlebih dahulu kalau ingin mendapatkan tempat tanpa menunggu lama. Resto ini selalu penuh, tak pernah sepi pengunjung terutama saat lunch atau makan malam. Saya dan adik saya, Wiwin, kebagian peran memesan menu yang akan disantap. Sepertinya itu bukan keputusan tepat, karena kami berdua suka semua menu Mandala. Jadilah kami memesan dengan penuh nafsu berbagai jenis makanan dan lauk, dan semua dalam porsi double or triple. "Mi goreng ini enak banget, pesan 3 saja Win," kata saya sambil mengetikkan menu pesanan di chat WA yang akan dikirim ke restoran. "Okeh," sahut Wiwin antusias. "Sup seafood pesan 3 juga ya. Jangan lupa gurame asam manis, cumi goreng tepung, tumis kangkung. Mau stim kerapu gak? Kayaknya Mas Moko suka tuh," tanya Wiwin sambil matanya sibuk menelusuri deretan nama makanan yang menggiurkan. Mas Moko adalah kakak ipar saya, suami Mbak Wulan, yang memang suka sekali dengan ikan dimasak stim. Saya dengan senang hati menulis semuanya karena bukan saya yang akan membayar tagihannya!
Saat makan malam tiba, ramailah kami duduk di meja panjang resto yang terletak di tengah-tengah ruangan yang tak terlalu besar. Semua, termasuk Ibu saya dan cucu-cucu, kumpul menjadi satu, riuh menyambut makanan yang akan diantarkan dari dapur restoran. Mi goreng dalam piring besar dengan tumpukan tinggi diserbu cepat, dilanjutkan dengan dua piring gurame asam manis ukuran jumbo yang disukai semua anggota keluarga. Calamari crispy yang langsung dikekep keponakan saya, Rafif dan Fatih, karena ini makanan favorit mereka. Capcay favorit keluarga karena porsinya jumbo berisikan sayuran segar dan protein segambreng. Ayam goreng mentega, yang ini kurang oke taste-nya dengan selera saya karena sepertinya dibumbui dengan bumbu ngo-hiong (yang saya benci). Sup seafood, ternyata tidak banyak anggota keluarga yang suka, tapi saya happy karena bisa dihajar sendiri. Ketika kami semua telah kekenyangan dengan semua makanan berat ini, pesanan dari dapur tetap bermunculan, saat itu saya dan Wiwin saling melotot satu sama lain. Kami memesan over dosis sementara pelahap sudah terlihat kelenger harus menghabiskan makanan yang masih terhidang di atas meja.
Saat sapi saus tiram dan tumis kangkung mengalir keluar, kakak saya mulai merasa ada yang salah dengan semua ini. Makanan di meja masih berlimpah ruah, tetapi pesanan dari dapur masih terus muncul. "Masih ada lagi? Banyak banget?" Tanyanya terheran-heran. Saya dan Wiwin hanya diam membisu, merasa berdosa di tengah perut yang kekenyangan. Asli, sudah gak sanggup lagi menyantapnya. Akhirnya, semua makanan yang belum dikutak-katik dan tersisa di meja kami bungkus dan dibawa pulang untuk sarapan keesokan harinya. Di perjalanan pulang, saya mengeluhkan perasaan berdosa kami berdua, "Kebanyakan tadi kita pesannya ya, Mbak Wulan pasti kapok traktir kita lagi. Mana kayaknya dia gak begitu suka Chinese food, di Batam kan segambreng." Adik saya mengerang, "Tagihannya 3 juta lebih! Aku tadi sudah siap-siap kartu. Kalau dia marah-marah, biar aku saja yang bayar." Saya terdiam, yah kalau untuk urusan bayar-membayar saya nyerah deh. Biarkan saja itu diwakili sama ahlinya, yaitu kakak saya, Mbak Wulan dan adik saya, Wiwin. 😆
Wokeh menuju ke resep. Sejak mencicipi sup seafood di Mandala ini,
pertama kali bersama Mbak Fina, rekan kantor, bertahun-tahun nan
lampau. Saya sudah ingin membuat versi copycat-nya sendiri, biar bisa dinikmati
lebih puas dan gak terlalu bikin kantong boncos. Harga makanan di Mandala
memang sepadan dengan kualitas makanannya, alias mahal tapi worth it, jadi
dicicipi sesekali saja. Agar kuahnya terasa gurih khas kaldu seafood, saya
pakai rebusan kepala dan kulit udang, tapi hasil akhirnya adalah kuah sup yang
kemerahan sementara kuah sup seafood ala Mandala bening dan bersih.
Jika tidak masalah dengan warna kaldu udang bisa menggunakan cara yang seperti saya
lakukan karena terus terang membuat kuah sup menjadi gurih.
Bumbu sup tidak terlalu ribet, lebih banyak mengandalkan aneka saus seperti saus tiram, kecap asin, dan minyak wijen. Isi sup yang disajikan di resto, saya agak lupa-lupa ingat, tapi basic-nya adalah fillet ikan berlumur tepung dan digoreng, tujuannya supaya tidak mudah hancur kala terkena kuah. Udang kupas ukuran besar membuat sup menjadi istimewa. Bakso ikan, tahu, mungkin jamur, dan tentu saja oyong. Sayuran yang terakhir membuat sup menjadi unik dan segar. Saat disajikan biasanya sup dilengkapi dengan kecap asin dan potongan cabai rawit hijau, mirip-mirip dengan sup ikan batam. Jika suka dengan jenis sup dengan cita rasa kuah ringan, tidak berat atau pedas seperti sup ala daerah di Indonesia umumnya, maka versi ini bisa dicoba di rumah dan cocok disantap kala cuaca hujan begini.
Cuss ke resepnya ya.
Resep Sup Seafood
Untuk 4 porsi
Bahan:
300 gram fillet ikan gurame atau kakap, iris tebal
300 gram udang besar, kupas, belah punggungnya
2 buah oyong/gambas, kupas, iris melintang tebal
10 buah bakso ikan, belah dua
2 batang daun bawang, rajang kasar
2 buah tomat merah, rajang kasar atau 4 buah tomat hijau belah dua
500 ml kaldu udang
1000 ml air
Lada bubuk, garam dan tepung maizena untuk taburan ikan dan udang.
Bumbu:
2 sendok makan minyak untuk menumis
6 siung bawang putih cincang halus
3 cm jahe cincang halus
2 sendok makan kecap asin
1 sendok makan saus tiram
1 sendok makan minyak wijen
1 1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh kaldu jamur
2 sendok teh gula pasir
1 sendok teh lada bubuk
Pelengkap:
kecap asin
rajangan cabai rawit hijau
kucuran jeruk nipis
acar ketimun
Cara membuat:
Rebus kepala dan kulit udang dengan 600 ml air. Saring kaldunya. Sisihkan.
Tabur permukaan fillet ikan dengan sedikit garam dan lada bubuk, tabur dengan 2 - 3 sendok makan tepung maizena. Lumuri merata. Sisihkan.
Lakukan hal sama dengan udang.
Panaskan minyak di wajan. Goreng ikan hingga keemasan. Goreng juga udang hingga kemerahan. Angkat, sisihkan.
Panaskan 2 sendok makan minyak bekas menggoreng ikan di pan. Tumis bawang putih dan jahe hingga harum matang. Tuang kaldu udang, air, dan semua bumbu. Aduk, rebus hingga mendidih.
Masukkan oyong, bakso ikan. Rebus hingga oyong agak lunak. Masukkan ikan dan udang goreng, daun bawang. Rebus hingga mendidih. Tambahkan tomat. Aduk, cicipi rasanya, sesuaikan taste-nya. Angkat. Sajikan panas. Maknyus!
0 komentar:
Posting Komentar
PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:
Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.
Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.
Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.
Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.
Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.
Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.
Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^