Musim hujan, musim nyamuk, dan ada satu jenis nyamuk yang menjadi momok menakutkan jika tinggal di kawasan perumahan padat penduduk begini. Nyamuk demam berdarah. Setiap tahun ketika musim penghujan tiba, selalu ada warga di jalan seputar rumah saya yang terkena demam berdarah (DBD), entah orang dewasa atau anak-anak. Bulan lalu saya mendapatkan info di grup RT, ada dua rumah yang warganya terkena demam berdarah, tetangga saya persis yang rumahnya di sebelah dan dua rumah dari tempat saya tinggal. Nah tetangga yang tinggal persis di sebelah rumah saya ini selalu 'langganan' terkena DB. Sejak si Bapak dan keluarganya tinggal di rumah tersebut sekitar lima tahun yang lalu, maka seingat saya, tak ada tahun dimana keluarganya tidak ada yang tidak terkena DB. Selalu ada! Saya tahu karena setiap kali ada warga yang terkena DB maka ketua RT akan mengirimkan pengumuman di grup, kemudian protokol kesehatan dari kelurahan dijalankan.
Hanya saya benar-benar tidak mengerti, mengapa setiap tahun selalu ada keluarganya yang terkena DB? Entah mendapatkannya di rumah tersebut, atau di luar, hanya Tuhan yang tahu. Tapi rumah yang beliau tempati bersama istri dan anak-anaknya ini adalah rumah yang baru dibangun ketika si Bapak membeli rumah tua yang kemudian beliau hancurkan dan bangun ulang. Rumah model minimalis dua lantai yang cantik dan mewah. Halamannya luas, lega tanpa taman sama sekali, hanya sebidang tanah berumput dan dua batang pohon bougainvillea. Bandingkan dengan halaman rumah saya yang penuh sesak dengan tanaman! Jika ada laporan warga yang terkena DBD seperti ini, maka protokol kesehatan pun biasanya dijalankan, mulai dari laporan ke RT yang kemudian diteruskan ke kelurahan, hingga pemeriksaan jentik-jentik nyamuk oleh Petugas Jumantik, sampai kemudian dilakukan pengasapan atau fogging.